Jumat, 22 November 2024

Penggunaan Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional Mencapai Rp395 Triliun

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Airlangga Hartarto Menteri Koordinator bidang Perekonomian dalam konferensi pers virtual, sore hari ini, Senin (20/9/2021). Foto: Tangkapan layar

Realisasi anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) per tanggal 17 September 2021, mencapai Rp395,92 triliun dari pagu anggaran Rp744,77 triliun.

Airlangga Hartarto Menteri Koordinator bidang Perekonomian dalam konferensi pers virtual, sore hari ini, Senin (20/9/2021) mengatakan, jumlah tersebut baru sekitar 53 persen dari total yang dianggarkan pemerintah.

“Realisasi klaster kesehatan mencapai Rp97,28 triliun atau 45,3 persen dari pagu anggaran Rp214 trilun. Anggaran klaster perlindungan sosial sudah terserap sebanyak Rp112,87 triliun atau 60,5 persen dari pagu anggaran Rp186,64 triliun,” ujarnya.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional menambahkan, untuk klaster program prioritas sudah terealisasi Rp50,5 persen atau Rp59,5 triliun dari pagu Rp117,94 triliun.

Sedangkan untuk dukungan UMKM dan korporasi sudah terealisasi Rp68,35 triliun atau 42 persen dari pagu Rp162,40 triliun.

Sementara itu, realisasi klaster insentif usaha sudah mencapai Rp57,92 triliun atau 92,2 persen dari pagu anggaran Rp62,83 triliun.

Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan, sebanyak 4,9 juta orang sudah mendaftar Program Kartu Prakerja batch 20, dan yang diterima sebanyak 800 ribu orang.

Sepanjang 2021, total peserta Kartu Prakerja batch 12-20 sebanyak 5,2 juta orang. Masing-masing mendapatkan insentif Rp3,8 juta.

Terkait program jaring pengaman sosial, bantuan subsidi upah sudah dicairkan untuk 4,61 juta pekerja dengan anggaran Rp1 juta per orang.

Lalu, Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro yang terealisasi sebanyak Rp15,25 triliun untuk 12,71 juta pelaku usaha mikro atau 99,3 dari total anggaran.

Sekadar informasi, pemerintah meningkatkan pagu anggaran PEN 2021 dari Rp699,43 triliun menjadi Rp744,77 triliun. Tambahan anggaran itu merespon lonjakan kasus Covid-19 awal Juli 2021 akibat penyebaran Virus Corona varian Delta.(rid/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs