Jumat, 22 November 2024

Pemerintah Siapkan Berbagai Program Bantuan untuk UMKM

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Foto: Kemenko Perekonomian

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional punya peran penting bagi pemulihan ekonomi Indonesia.

Pemerintah berkomitmen terus mendukung UMKM agar mampu bertahan, berkembang, dan bertumbuh di tengah tantangan pandemi dan transformasi melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Alokasi anggaran yang disediakan untuk klaster Dukungan UMKM adalah sebesar Rp95,87 triliun,” ujar Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (27/9/2021).

Kata Airlangga, pemerintah juga menyiapkan berbagai program lainnya untuk mendukung UMKM, seperti subsidi bunga, penempatan dana pemerintah pada bank umum mitra.

Hal ini diyakini bisa mendukung perluasan kredit modal kerja dan restrukturisasi kredit UMKM, serta penjaminan kredit modal kerja UMKM.

Termasuk di antaranya Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM), Bantuan Tunai untuk PKL dan Warung (BT-PKLW), dan insentif PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah.

“Berbagai program tersebut ditujukan untuk meringankan dampak pandemi terhadap UMKM melalui program bantuan dari sisi permodalan,” kata Airlangga.

Menurut survei Badan Pusat Statistik tahun 2020, sekitar 69,02 persen UMKM mengalami kesulitan permodalan di saat pandemi Covid-19.

Sementara, menurut laporan pengaduan ke KemenkopUKM per Oktober 2020, sebanyak 39,22 persen UMKM terkendala sulitnya permodalan selama pandemi Covid-19.

Menurut Airlangga, data itu menunjukkan bahwa bantuan permodalan bagi UMKM menjadi hal yang penting.

Untuk itu, pemerintah memberikan dukungan bagi UMKM dari sisi permodalan melalui program restrukturisasi kredit.

Per 31 Juli 2021, tercatat ada lebih dari 3,59 juta UMKM telah memanfaatkan program ini dengan nilai sebesar Rp285,17 triliun.

Di sisi lain, realisasi BPUM telah disalurkan kepada 12,8 juta usaha mikro dengan masing-masing nilai bantuan sebesar Rp1,2 juta.

Sementara, BT-PKLW yang mulai berjalan di bulan September ini diberikan kepada 1 juta PKL dan warung masing-masing sebesar Rp1,2 juta yang disalurkan secara tunai melalui Polri dan TNI.

“Guna mempercepat pemulihan UMKM, Pemerintah juga meningkatkan plafon KUR dari Rp253 triliun menjadi Rp285 triliun di 2021,” ujar Airlangga.

Berbagai kemudahan kebijakan KUR, seperti penundaan pembayaran angsuran pokok KUR, perpanjangan jangka waktu dan penambahan limit plafon KUR, serta relaksasi persyaratan administrasi telah mendorong realisasi penyaluran KUR pada tahun 2021 yang meningkat signifikan.

Realisasi sampai 20 September 2021 telah mencapai 64,48 persen atau senilai Rp183,78 triliun yang telah dinikmati oleh 4,9 juta debitur.

“Per 13 September 2021, KUR telah dimanfaatkan dengan akumulasi Rp322 triliun yang diberikan kepada 29,5 juta debitur,” kata Airlangga

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM) bulan Maret 2021, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta.

UMKM telah berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun.

UMKM mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat menghimpun sampai 60,42 persen dari total investasi di Indonesia.

Airlangga menegaskan, berbagai upaya dan program yang telah diinisiasi oleh pemerintah perlu diperkuat dan didukung oleh berbagai pihak.

Termasuk di sektor swasta agar dapat semakin memberikan manfaat yang optimal bagi UMKM.

Berbagai langkah strategis terus dilakukan pemerintah untuk pemulihan ekonomi melalui kolaborasi dengan berbagai otoritas.

Selain itu dengan mengajak masyarakat untuk tetap waspada dengan menerapkan 5M dan 3T, serta mendorong masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi.(faz/dfn/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs