Jumat, 22 November 2024

Pemerintah Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen pada Semester II 2021

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Dokumen. Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan dalam Rakorbangpus 2021 di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Foto: Antara

Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,1 persen-3,3 persen secara tahunan (yoy) pada semester I 2021 didorong proyeksi kembalinya laju ekonomi ke level positif dan perkiraan pertumbuhan 7 persen pada kuartal II 2021.

Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan dalam konferensi pers usai Sidang Kabinet Paripurna di Jakarta, Senin (5/7/2021), mengatakan, pemerintah masih melihat pertumbuhan Produk Domestik Bruto di kuartal II akan mencapai 7 persen (year on year/yoy).

Sebab, kata Menekeu, dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat baru akan terasa di kuartal III dan IV 2021.

“Di kuartal I pertumbuhan ekonomi minus 0,7 persen. Kuartal II kami perkirakan pertumbuhan ekonomi di 7 persen, jadi realisasi di semester I 2021 sebesar 3,1-3,3 persen,” ujarnya seperti yang dilansir Antara.

Menurut Sri Mulyani, dampak PPKM Darurat akan terasa di kuartal III dan IV 2021. Jika skenario pemerintah untuk menekan laju penularan Covid-19 berjalan efektif, maka kemungkinan pada Agustus 2021 aktivitas masyarakat bisa pulih karena pembatasan mobilitas masyarakat dilonggarakan.

Jika hal itu terjadi, pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021 dia perkirakan bisa melebihi 4 persen. “Tapi apabila restriksi panjang karena Covid-19 tinggi maka pertumbuhan ekonomi kuartal III bisa turun sekitar 4 persen. Ini yang harus diwaspadai,” kata Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Oleh karena itu, kata Sri Mulyani, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-1 dan percepatan vaksinasi Covid-19 menjadi syarat penting mengendalikan pandemi dan memulihkan kegiatan ekonomi.

“Akselerasi vaksinasi menjadi syarat penting dan oleh karena itu kenaikan jumlah (penyuntikan) vaksin untuk 2 juta per hari atau bahkan kalau kita ingin selesaikan sebelum akhir tahun ini maka diperlukan vaksinasi hingga 3 juta per hari pada periode Oktober November yang akan datang,” jelasnya.

Sementara laju inflasi pada semester I 2021 diperkirakan Sri Mulyani sebesar 1,33 persen, atau lebih rendah dari asumsi di APBN 2021 sebesar 3 persen.

Kemudian rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada semester I 2021 berada di Rp14.299 per dolar AS atau lebih kuat dibanding asumsi di APBN 2021 yang sebesar Rp14.600 per dolar AS.(ant/tin/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs