Rabu, 12 Maret 2025

Pemerintah Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen pada Semester II 2021

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Dokumen. Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan dalam Rakorbangpus 2021 di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Foto: Antara

Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,1 persen-3,3 persen secara tahunan (yoy) pada semester I 2021 didorong proyeksi kembalinya laju ekonomi ke level positif dan perkiraan pertumbuhan 7 persen pada kuartal II 2021.

Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan dalam konferensi pers usai Sidang Kabinet Paripurna di Jakarta, Senin (5/7/2021), mengatakan, pemerintah masih melihat pertumbuhan Produk Domestik Bruto di kuartal II akan mencapai 7 persen (year on year/yoy).

Sebab, kata Menekeu, dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat baru akan terasa di kuartal III dan IV 2021.

“Di kuartal I pertumbuhan ekonomi minus 0,7 persen. Kuartal II kami perkirakan pertumbuhan ekonomi di 7 persen, jadi realisasi di semester I 2021 sebesar 3,1-3,3 persen,” ujarnya seperti yang dilansir Antara.

Menurut Sri Mulyani, dampak PPKM Darurat akan terasa di kuartal III dan IV 2021. Jika skenario pemerintah untuk menekan laju penularan Covid-19 berjalan efektif, maka kemungkinan pada Agustus 2021 aktivitas masyarakat bisa pulih karena pembatasan mobilitas masyarakat dilonggarakan.

Jika hal itu terjadi, pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021 dia perkirakan bisa melebihi 4 persen. “Tapi apabila restriksi panjang karena Covid-19 tinggi maka pertumbuhan ekonomi kuartal III bisa turun sekitar 4 persen. Ini yang harus diwaspadai,” kata Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Oleh karena itu, kata Sri Mulyani, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-1 dan percepatan vaksinasi Covid-19 menjadi syarat penting mengendalikan pandemi dan memulihkan kegiatan ekonomi.

“Akselerasi vaksinasi menjadi syarat penting dan oleh karena itu kenaikan jumlah (penyuntikan) vaksin untuk 2 juta per hari atau bahkan kalau kita ingin selesaikan sebelum akhir tahun ini maka diperlukan vaksinasi hingga 3 juta per hari pada periode Oktober November yang akan datang,” jelasnya.

Sementara laju inflasi pada semester I 2021 diperkirakan Sri Mulyani sebesar 1,33 persen, atau lebih rendah dari asumsi di APBN 2021 sebesar 3 persen.

Kemudian rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada semester I 2021 berada di Rp14.299 per dolar AS atau lebih kuat dibanding asumsi di APBN 2021 yang sebesar Rp14.600 per dolar AS.(ant/tin/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Rabu, 12 Maret 2025
27o
Kurs