Safor Madianto Ketua Umum Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) mengungkapkan, sektor pariwisata sudah sangat terdampak sejak adanya pandemi, apalagi jika ditambah dengan adanya pembatasan perjalanan.
“Sebelum adanya pembatasan perjalanan sudah sangat terdampak. Pariwisata adalah sektor yang paling terdampak adanya Covid-19 yang sudah lebih dari setahun ini. Dengan adanya pembatasan makin terdampak,” katanya pada Radio Suara Surabaya, Rabu (28/4/2021).
Ia menambahkan, omset pariwisata mengalami penurunan drastis hingga mencapai 100 persen, yang artinya penghasilannya nol rupiah atau tidak ada penghasilan. Terutama bagi pengusaha wisata outbond dan destinasi wisata.
Akibatnya, banyak sebagian besar dari pelaku pariwisata beralih profesi seperti menjadi pedagang dan terjun di dunia kuliner.
Meski begitu, ia masih terus menjaga semangat rekan sejawatnya agar tetap berkarya di sektor pariwisata. Salah satunya dengan berusaha mem-posting di media sosial termasuk kenangan-kenangan pelaku pariwisata.
Ia mengungkapkan bahwa sektor pariwisata menjadi penyumbang devisit terbesar negara, sehingga ia meminta pengusaha wisata untuk berfikir positif terhadap sektor pariwisata.
Sektor pariwisata juga bervariasi, tidak hanya transportasi, ada pula hotel, kuliner serta destinasi wisata. Di Jawa Timur, pariwsata yang besar ada pada Jatim Park dan Banyuwangi karena mendatangkan pemasukan yang besar dan melibatkan SDM yang banyak.
Safor juga mengungkapkan, pihaknya telah melakukan inovasi pada Maret lalu dengan mencoba melakukan travel mart di Aceh.
“Alhamdulillah travel mart berjalan dengan lancar, setelah ini, semoga bisa ke daerah lain,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah bisa membuat kebijakan-kebijakan komprehensif yang memperhatikan nasib pelaku pariwisata. Ia juga berharap setelah lebaran ada kabar bagus terkait sektor pariwisata. Lebih lagi pihaknya sudah menyiapkan pariwisata sehat dan berkualitas.
“Ke depannya, akan ada pariwisata yang sehat dan berkualitas. Kita selaku pelaku pariwisata harus beradaptasi dengan era baru dengan mematuhi protokol kesehatan yang sudah diumumkan jauh-jauh hari. Kami optimis kedepan ada ekosistem pariwisata berkualitas,” tutupnya.(frh/dfn)