Mufti Anam Anggota Komisi VI DPR RI, BUMN kawasan industri PT SIER perlu terus menggerakkan seluruh potensinya untuk menggerakkan ekonomi lokal.
Sebagai pengelola kawasan industri, kata dia, SIER harus atraktif menjaring investor baru yang berujung penyerapan lapangan kerja demi pemulihan ekonomi.
“Saya melihat SIER sebagai pengelola kawasan industri perlu lebih atraktif menjaring investor baru. Optimalkan aset yang ada, baik itu di Surabaya, Sidoarjo, maupun Pasuruan. Sekarang kompetisi di kawasan industri sangat ketat, karena banyak kawasan-kawasan baru, maka SIER perlu terus berinovasi,” kata Mufti Anam.
Dia sampaikan itu saat melakukan Kunjungan Kerja Panitia Kerja (Panja) Komisi VI DPR RI bertemu jajaran direksi PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) di Surabaya, Senin (29/11/2021).
Mufti Anam bilang, sejumlah inovasi yang perlu dikembangkan SIER adalah dengan membangun kolaborasi antara UMKM dan pelaku industri besar yang berada di kawasan milik SIER.
“Jadi memang perlu duduk antara pelaku industri, pemda, dan SIER. SIER harus membantu memfasilitasi, menyiapkan semacam katalog UMKM sehingga ketika pelaku industri membutuhkan suplai produk atau jasa, bisa langsung ketemu dengan UMKM yang cocok,” paparnya.
Kolaborasi serupa, lanjut Mufti, juga bisa digarap bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Sehingga multiplier effect kehadiran sebuah kawasan industri benar-benar terasa bagi daerah dan masyarakatnya,” tutur politisi PDI Perjuangan itu.
Meski perlu banyak inovasi dan akselerasi, Mufti tetap mengapresiasi kinerja SIER di tengah pandemi Covid-19. SIER tetap tumbuh progresif di masa sulit ini.
“SIER masuk dalam BUMN di tingkat daerah yang terbaik, sejajar dengan Jakarta Property. Ini tentu keberhasilan yang luar biasa,” katanya.
Karena selalu progresif sejak berdiri 40 tahun silam ini, lanjut Mufti Anam, SIER jangan sampai terlena. Sebab sudah banyak contoh perusahaan yang terlena diposisi zona nyaman akhirnya tutup.
“SIER harus terus berinovasi. Jangan kalah dengan kawasan industri yang baru dibangun, tapi sudah memiliki lahan mencapai 2.000 hektare. Harapan kami, SIER terus mengembangkan bisnisnya. Masih banyak lahan nganggur yg harus dimanfaatkan,” katanya.(den)