Jumat, 22 November 2024

Momen Libur Lebaran Tandai Geliat Positif Bisnis Retail di Mal Surabaya

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Suasana pengunjung di Royal Plaza Surabaya, Sabtu (15/5/2021). Foto: Denza suarasurabaya.net

Masyarakat Surabaya dan sekitarnya memanfaatkan libur Idulfitri 1442 Hijriah di tengah larangan mudik, Sabtu (15/5/2021), mengunjungi tempat wisata dan mal di Surabaya.

Contohnya di Royal Plaza Surabaya. Pantauan di lokasi Sabtu sore sekitar pukul 15.00 WIB, pengunjung terus mengalir. Tempat parkir di dalam mal maupun di luar mal terlihat penuh.

Petugas di setiap pintu masuk Royal Plaza selalu mengingatkan pengunjung menggunakan hand sanitizer yang tersedia, dan mengecek suhu tubuh secara mandiri.

Para pengunjung pun terlihat antusias mendatangi sejumlah toko fesyen, tempat bermain anak-anak, juga berbagai toko makanan di Food Court Royal Plaza.

Pengelola mal mencatat, angka kunjungan di momen lebaran kali ini bisa dikatakan hampir sama dengan angka kunjungan sebelum pandemi Covid-19, 2019 silam.

Sutandi Purnomosidi Direktur PT Pakuwon Jati Tbk mengatakan, sejak adanya larangan mudik lebaran jumlah pengunjung mal yang dikelola perusahaannya meningkat cukup positif.

“Kalau Royal Plaza, hampir setiap hari tidak pernah sepi. Karena memang sudah bisa dibilang mal sejuta umat, ya. Kalau dilihat dari parkir kendaraan, setiap harinya rata-rata 5.000 mobil dan sepeda motor bisa mencapai 15.000 yang parkir,” ujarnya kepada suarasurabaya.net.

Kecenderungan masyarakat datang ke mal dan berbelanja di masa larangan mudik ini, kata dia, menunjukkan adanya perbaikan daya beli dan perekonomian masyarakat Surabaya, juga Jawa Timur, di tengah pandemi Covid-19.

Sutandi yang juga Ketua DPD Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia Jawa Timur bilang. Fenomena pengunjung di mal pada libur lebaran ini juga menunjukkan respons positif masyarakat atas program Surabaya Shopping Festival 2021.

Ada 21 mal yang turut serta di program ini, termasuk DTC Wonokromo juga mal baru seperti Grand Sungkono Lagoon. Menurutnya, keikutsertaan pengelola dalam program SSF kali ini menjadi rekor baru.

“Kalau kami lihat, so far, respons masyarakat sangat bagus. Saya kira ini menjadi kick off perbaikan bisnis retail di Jawa Timur, khususnya di mal-mal,” ujarnya.

Sutandi sebagai Ketua APPBI Jatim pun berharap, ke depan pemerintah tidak memukul rata setiap daerah dalam kebijakan-kebijakan yang akan diambil.

Sebab, menurutnya, aktifnya masyarakat ke mal-mal di Surabaya menunjukkan kepatuhan masyarakat dengan tidak mudik pada lebaran kali ini.

“Justru di Jakarta itu mal sepi, saya kira karena banyak masyarakat yang tetap nekat mudik. Khawatirnya kan setelah itu ketika kasus Covid-19 melonjak, pemerintah bikin kebijakan baru terus hantam krama (pukul rata) di semua daerah,” ujarnya.

Dia berharap, seandainya akan ada kebijakan baru seiring perkembangan kasus Covid-19 pasca libur lebaran dari pemerintah, penerapannya harus mempertimbangkan situasi di setiap daerah.

“Saya melihat masyarakat Surabaya dan Jawa Timur ini tertib dengan aturan larangan mudik. Saya lihat sendiri di tol itu lengang, sepi, ketika larangan mudik diberlakukan,” katanya. (den/frh)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs