Jumat, 22 November 2024

Menkeu: PSBB Dua Minggu se-Jawa Bali Akan Berdampak ke Ekonomi

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Sri Mulyani Indrawati Menkeu saat konferesi pers secara daring. Foto : Youtube Kemenkeu

Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan (Menkeu) menegaskan, pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama dua minggu (11-25 Januari 2021) se Jawa Bali oleh pemerintah pasti akan menimbulkan dampak ekonomi.

Menurut Menkeu, penurunan ekonomi terjadi seperti dirasakan pada waktu penerapan PSBB di awal tahun 2020.

“Tentu saja kalau kita lihat seperti yang terjadi pada bulan Maret atau April, Mei 2020 saat diterapkan PSBB sangat ketat, ekonomi kita menurun,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers secara daring, Rabu (6/1/2021).

Hal yang sama, kata Menkeu, juga terjadi pada bulan September 2020 pada saat DKI Jakarta melakukan PSBB ketat karena naiknya kasus Covid-19.

“Dan kemudian juga pada bulan September waktu DKI melakukan pengetatan karena kasusnya naik, kita juga melihat terutama untuk konsumsi juga mengalami perlambatan (ekonomi) lagi,” jelasnya.

Untuk itu, kata Sri Mulyani, dampak penurunan ekonomi tidak bisa dihindarkan, sehingga istilah gas dan rem sangat penting dalam menghadapi Covid-19 ini.

“Jadi pasti (penurunan ekonomi), dan kita sudah tahu bahwa Covid ini memang harus dikelola secara luar biasa. Maka istilah gas dan rem itu menjadi sangat penting. Kalau kita melihat eskalasi dari kasus yang mengharuskan kita harus kembali menerapkan disiplin untuk bisa menurunkan kembali kasusnya, maka pasti ada dampaknya terhadap perekonomian,” tegasnya.

Menkeu menegaskan, tidak ada pilihan untuk menerapkan PSBB karena kalau tidak, maka ekonomi akan semakin buruk.

“Namun kalau itu tidak dilakukan dan akan getting worst (menjadi lebih buruk) maka perekonomian juga akan buruk. Jadi memang pilihannya juga tidak terlalu banyak. Jadi pilihan yang paling baik adalah secepat mungkin semuanya melakukan disiplin,” kata dia.

“Ada yang di rumah saja, WFH, atau kalau anda melakukan pembelian makanan adalah take away, tidak dine in, atau anda kemudian juga tetap melakukan social distancing, jangan lupa memakai masker, jangan lupa cuci tangan, semuanya itu akan sangat membantu sehingga jangan sampai dampak ekonominya menjadi terlalu dalam waktu kita harus melakukan pengereman,” imbuhnya.

Sri Mulyani berharap, masyarakat bisa disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk menyelamatkan ekonomi.

“Ini yang kita betul-betul berharap agar seluruh masyarakat ikut membantu menerapkan disiplin protokol kesehatan,” pungkas Menkeu.(faz/dfn/lim)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs