Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, mengatakan pihaknya terus mendorong peningkatan investasi untuk membuka kembali lapangan kerja bagi masyarakat.
Sepanjang 2020, meski di tengah pandemi, investasi di Surabaya menembus angka Rp64 triliun, tumbuh dibanding 2019 yang mencapai Rp62 triliun.
Nilai investasi sebesar Rp64 triliun itu terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp1,5 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang terdiri dari PMDN fasilitas sebesar Rp20,63 triliun dan PMDN non-fasilitas sebesar Rp41,92 triliun.
“Kami terus menjaga ekosistem investasi di Surabaya. Ekosistemnya benar-benar kami tingkatkan, dari aspek perizinan, kualitas SDM, hingga infrastruktur penunjang. Kami optimistis dalam fase pemulihan ekonomi sekarang, investasi bisa kembali bergeliat. Surabaya akan tetap menjadi destinasi investasi kelas dunia,” kata Eri usai menggelar pertemuan bersama Bahlil Lahadalia Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Ahmad Muhdlor Ali Bupati Sidoarjo, dan Fandi Akhmad Yani Bupati Gresik di rumah dinas Wali Kota, Kamis (18/3/2021).
Terkait kolaborasi dengan Sidoarjo dan Gresik, Eri menyatakan bakal terus diperkuat. Ketiga kepala daerah tersebut sudah bertemu beberapa kali untuk mendetailkan kolaborasi karena investasi di Surabaya, Gresik, Sidoarjo saling keterkaitan, tidak bisa dipisahkan.
“Industrinya, UMKM-nya, transportasinya kita kolaborasikan. Karena ini sebuah rangkaian, zona yang tidak bisa terpisahkan,” kata Eri.(man/tin)