Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor kelautan dan perikanan triwulan I-2021, tercatat sudah mencapai Rp1,71 triliun dan dinikmati 50.224 debitur atau pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan.
“Alhamdulillah, ini bentuk komitmen kami dalam memberikan dukungan dan pendampingan ke pelaku usaha untuk bertahan dan bangkit di tengah pandemi Covid-19,” kata Artati Widiarti Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, yang dilansir Antara, Selasa (11/5/2021).
Artati memaparkan, KUR sektor kelautan dan perikanan banyak terserap untuk usaha budidaya dengan total 15 ribu debitur dan total pencairan mencapai Rp620,4 miliar. Selanjutnya pengolah dan pemasar hasil perikanan yang mencapai Rp578,9 miliar dengan total 19 ribu debitur.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP juga mengungkapkan, untuk sektor penangkapan mencapai Rp367,9 miliar untuk 12 ribu debitur.
Dari sisi sebaran, Jawa Timur menempati posisi pertama dengan nilai sebesar Rp271,2 miliar untuk 7.935 debitur.
Kemudian disusul Jawa Tengah sebesar Rp244,7 miliar untuk 7.182 debitur, Sulawesi Selatan Rp169,2 milyar untuk 4.972 debitur, dan Jawa Barat Rp168,5 miliar untuk 4.921 debitur.
“72 persen dicairkan oleh Bank BRI, sisanya ada Mandiri, BNI, BSI dan bank lainnya,” papar Artati.
Melalui program KUR ini, ia mengutarakan harapannya agar pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan bisa mengembangkan usahanya.
Terlebih, pemerintah telah menaikkan plafon KUR tanpa jaminan menjadi Rp100 juta, dari sebelumnya Rp50 juta serta perpanjangan tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3 persen selama 6 bulan sampai dengan 31 Desember 2021.
“Ke depannya, penyaluran KUR diharapkan dapat mendukung program-program prioritas KKP yang berbasis klaster, seperti kampung budidaya, kampung nelayan, dan kampung pengolahan ikan,” ujarnya.
Menurut dia, sebagai salah satu bahan pangan yang dinantikan dan efektif meningkatkan imun tubuh di tengah Covid-19, ikan atau produk olahan dan turunannya akan selalu diburu oleh konsumen, sehingga pihaknya juga menyatakan optimistis, sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi pemenang sekaligus pengungkit perekonomian nasional. (ant/cus)