Senin, 25 November 2024

Kementan: Bantuan Alsintan Tingkatkan Produksi Pertanian di Jatim

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Pak Sukimin dan Pak Tambar memanen padi di desa Cabean, kecamatan Sawahan, kabupaten Madiun. Foto: Humas LMI

Setelah memberikan sejumlah alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada sejumlah petani di Jawa Timur, Kementerian Pertanian dalam keterangan tertulisnya mengeklaim, alsintan itu telah memberikan manfaat bagi petani. Terutama dalam memangkas proses produksi.

Heru Rusiyanto Anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Surangganti, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, adalah salah satu petani yang menyampaikan testimoni dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net, Jumat (19/11/2021).

“Saya berterimakasih sekali dengan adanya bantuan alsintan dari pemerintah. Saya sebagai petani sangat merasakan betul manfaatnya, baik mulai dari pengolahan sampai dengan tahap panen dan pasca-panen,” kata Heru.

Dia mengaku, dengan adanya alsintan tersebut produktivitas hasil panen padinya meningkat dari sebelumnya. Peningkatan produksi itu dia sebutkan mencapai hampir dua kali lipat.

“Sebelum ada alsintan, lahan kami seluas 6 ribu meter persegi itu bisa menghasilkan 30 sak atau 30 karung, atau kira-kira 3,3 ton sampe 3,6 ton. Sekarang bisa 5 sampai 6 ton. Karena pertumbuhan padinya lebih bagus dan lebih cepat. Anakan lebih banyak dan yang jatuh atau hilang jadi berkurang,” katanya.

Tak hanya itu, Heru mengatakan, dengan adanya Alsintan, kualitas hasil panen para petani turut meningkat. Salah satunya karena adanya mesin tanam bibit.

“Dengan mesin itu, tanaman bisa diperlakukan dengan baik. Misalnya bibit tidak boleh dipotong, istilahnya tidak boleh disiksa bibit itu. Sehingga berpengaruh pada kualitas hasil panen yang semakin baik,” ujarnya.

Adapun mesin yang berpengaruh untuk mengurangi loss atau hasil panen yang hilang adalah mesin Combine Harvester. Mesin ini memungkinkan petani tidak sampai kehilangan banyak hasil panen seperti sebelumnya.

“Ketika masuk ke pabrik, di pabrik itu, kan, ada yang namanya tara. Nanti dipotong sekian persen untuk yang hampa. Dengan menggunakan mesin Combine itu hampanya dan susutnya makin sedikit,” ujarnya.

Sebelumnya, bila petani menggunakan mesin perontok manual dengan power thresher, petani yang memotongkan padi hari ini besok baru menggunakan mesin. Otomatis ada penyusutan bobot karena kadar airnya berkurang.

Heru yang juga Manager Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) itu mengatakan, bantuan alsintan yang dari Kementerian Pertanian itu sudah sangat baik dan membantu para petani. Ke depan, dia berharap Kementan bisa membantu petani, mulai dari pupuk hingga bibit.

“Kalau dari alat-alat, kementerian udah hebat lah, udah top menurut kami. Kami sudah merasakan dari nol sampai hari ini, dan kami menjadi juara satu tingkat Provinsi untuk UPJA nya,” ujarnya.

Sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian (Mentan) menjelaskan, alsintan merupakan alat bantu untuk meningkatkan efektivitas kinerja petani di sawah. Dengan alsintan kementerian berharap tugas-tugas petani yang memerlukan waktu cukup lama bisa dipangkas.

Limpo juga berharap, alsintan yang telah diberikan mampu membantu seluruh kegiatan pertanian dan meningkatkan produktivitas mulai dari proses tanam, panen, hingga pengelolaan hasil panen.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
30o
Kurs