Pihak Jaguar Land Rover (JLR) mengatakan mereka akan memangkas sekitar 2.000 pekerja dari tenaga kerja globalnya selang beberapa hari mereka mengumumkan bahwa merek Jaguar akan sepenuhnya bertenaga listrik pada tahun 2025 dan e-model dari seluruh jajarannya akan diluncurkan pada tahun 2030.
“Peninjauan penuh atas organisasi Jaguar Land Rover sedang berlangsung,” kata perusahaan itu dalam pernyataan yang dikutip dari Reuters oleh Antara, Kamis (18/2/2021).
“Kami mengantisipasi pengurangan bersih sekitar 2.000 orang dari tenaga kerja bergaji global kami di tahun keuangan berikutnya,” katanya.
Namun, ia juga menambahkan bahwa tinjauan organisasi ini tidak berdampak pada karyawan manufaktur yang dibayar per jam.
JLR, yang dimiliki oleh Tata Motors India, sebelumnya mengatakan bahwa merek Land Rover akan meluncurkan enam model listrik sepenuhnya selama lima tahun ke depan, dengan yang pertama hadir pada tahun 2024.
Dikenal dengan model E-Type yang ikonik dan berperforma tinggi pada 1960-an dan 1970-an, Jaguar menghadapi tantangan yang sama seperti banyak produsen mobil lainnya saat beralih ke kendaraan listrik sambil mencoba mempertahankan perasaan dan kekuatan model mesin pembakaran yang mewah.
Bulan lalu, Tata Motors mengatakan pihaknya prihatin dengan kekurangan semikonduktor dan gangguan pasokan terkait Brexit karena penjualan mobil mewahnya pulih, meskipun pembuat mobil India itu menilai bahwa ini belum mencapai produksi.
Tata Motors membukukan kerugian selama tiga kuartal berturut-turut karena krisis Covid-19 yang merusak penjualan mereka, dan ditambah dengan ketidakpastian atas keluarnya Inggris dari Uni Eropa, permintaan yang lemah dan kenaikan biaya.
Kendati demikian, perusahaan itu telah bangkit kembali dengan mencatatkan keuntungan pada kuartal ketiga hingga akhir Desember lalu.(ant/dfn/ipg)