Jumat, 22 November 2024

Inflasi Jatim Bulan Agustus 2021 Sebesar 0,26 Persen

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Dr. Dadang Hardiwan S. Si., M.Si., Kepala BPS Provinsi Jawa Timur dalam paparannya juga menyampaikan sejumlah komoditi yang menyumbang inflasi pada Juni 2021 di Provinsi Jawa Timur, Kamis (1/7/2021). Foto: Totok suarasurabaya.net

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengalami inflasi sebesar 0,26 persen pada Agustus 2021, karena kenaikan harga pada sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.

“Pemantauan terhadap perubahan harga pada tingkat konsumen selama Agustus 2021 di delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) Jatim, menunjukkan adanya kenaikan harga di sebagian besar komoditas,” kata Dadang Hardiwan Kepala BPS Jatim, Rabu (1/9/2021) dilansir Antara.

Dadang menjelaskan perubahan harga tersebut mendorong terjadinya inflasi 0,26 persen yaitu dari 105,80 pada Juli menjadi 106,08 pada Agustus 2021.

“Sedangkan untuk tingkat inflasi tahun kalender Agustus 2021 sebesar 1,33 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2021 terhadap Agustus 2020) sebesar 1,88 persen,” katanya.

Sementara penghitungan angka inflasi di delapan kota IHK di Jatim selama Agustus 2021, lima kota mengalami inflasi dan tiga kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Surabaya sebesar 0,37 persen, kemudian diikuti Madiun 0,15 persen, Probolinggo 0,06 persen, Jember 0,04 persen, dan Malang 0,03 persen.

Sedangkan kota yang mengalami deflasi yakni Sumenep sebesar 0,16 persen, serta Kediri dan Banyuwangi masing-masing sebesar 0,08 persen.

“Jika dibandingkan tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Agustus 2021) di 8 kota IHK Jawa Timur, Surabaya merupakan kota dengan inflasi tahun kalender tertinggi yaitu mencapai 1,58 persen, sedangkan kota yang mengalami inflasi tahun kalender terendah adalah Kediri sebesar 0,56 persen,” katanya.

Dadang mengatakan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi yaitu kelompok pendidikan sebesar 1,49 persen, sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,15 persen.

Selain itu beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan menjadi pendorong terjadinya inflasi, antara lain biaya akademi atau perguruan tinggi, biaya sekolah menengah atas, minyak goreng, tomat, daging ayam ras, jagung manis, tarif dokter umum, ikan gurame, pepaya, dan jus buah siap saji.(ant/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs