Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Timur mencatat indeks harga konsumen (IHK) mengalami inflasi sebesar 0,32 persen pada Januari 2021.
Dadang Hardiwan Kepala BPS Jatim menyatakan, sebagian besar indeks kelompok pengeluaran mengalami kenaikkan. Seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang naik sebesar 0,95 persen.
“Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Januari 2021 antara lain cabai rawit, tarif jalan tol, tempe, tahu mentah, melon, mobil, semangka, laptop atau notebook, emas perhiasan, dan daging sapi,” ujar Dadang saat menggelar konferensi pers secara virtual, Senin (1/2/2021).
Dadang merinci, kenaikan sebesar 0,10 persen juga terjadi di kelompok pakaian dan alas kaki. Kemudian, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik sebesar 0,08 persen. Selain itu, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik sebesar 0,20 persen, serta kelompok kesehatan sebesar 0,11 persen.
Selanjutnya kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar 0,28 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,06 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,04 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,26 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,25 persen.
Menurut Dadang, berdasar penghitungan angka inflasi di delapan kota IHK di Jawa Timur selama Januari 2021, seluruhnya mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Madiun sebesar 0,60 persen. Kemudian diikuti Surabaya sebesar 0,37 persen, Probolinggo sebesar 0,28 persen, Jember sebesar 0,25 persen, Banyuwangi sebesar 0,18 persen, dan Kediri sebesar 0,16 persen.
“Sedangkan kota yang mengalami inflasi terendah yaitu Sumenep dan Malang, masing-masing sebesar 0,06 persen,” ujar Dadang.
Dadang menambahkan, jika dibandingkan tingkat inflasi Year on Year (Januari 2020 – Januari 2021) di 8 kota IHK Jawa Timur, Madiun merupakan kota dengan inflasi tertinggi yaitu mencapai 2,12 persen. Sedangkan kota yang mengalami inflasi Year on Year terendah adalah Malang sebesar 1,07 persen.(bid/iss/ipg)