Jumat, 22 November 2024

Garuda Gabung Holding BUMN Pariwisata Usai Restrukturisasi Utang

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Pesawat Garuda Indonesia yang membawa 14 juta bahan baku Vaksin Sinovac mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (30/6/2021). Foto: Biro Pers Setpres

Kementerian BUMN menyebutkan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) baru akan masuk ke dalam Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, setelah selesai melaksanakan restrukturisasi utang agar tidak membebani holding.

Arya Sinulingga Staf Menteri BUMN mengatakan, Garuda Indonesia harus menyelesaikan masalah keuangannya terlebih dulu sebelum bisa bergabung pada holding pariwisata dan menjalankan bisnis bersama dengan perusahaan lainnya.

“Untuk Garuda, kita tunggu saja. Masih proses, belum bisa masuk holding. Nanti holdingnya tidak baik karena ada yang bermasalah. Jangan sampai nanti jadi bubar, makanya selesaikan dulu deh Garuda. Nanti kalau restrukturisasi berhasil, baru masuk, kalau belum jangan dulu,” kata Arya, Selasa (6/10/2021) seperti dilaporkan Antara.

Dia menilai apabila Garuda Indonesia dipaksakan untuk tetap masuk holding pariwisata dengan kondisinya yang memiliki utang hingga Rp70 triliun lebih, dikhawatirkan akan membebani holding kendati mengembangkan bisnis secara bersama-sama.

“Bukannya mengembangkan holding pariwisata, nanti malah membebani. Tunggu saja proses Garuda, kita lihat bagaimana nanti proses restrukturisasi di Garuda,” katanya.

Kementerian BUMN membentuk Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung yang diketuai oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) sebagai induk holding tersebut.

Anggota Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung antara lain PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero), dan PT Sarinah (Persero).(ant/dfn/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs