Jumat, 22 November 2024

Food Estate sampai RS Covid, Menteri PUPR Paparkan Proyek Infrastruktur yang Tetap Jalan

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Webinar 'Antisipasi Dampak Ekonomi Terhadap 8 juta Tenaga Kerja Industri Jasa Konstruksi dan Jasa Pendukung Pada Masa Covid-19' yang digelar DPP PDI Perjuangan (PDIP), Jumat (6/8/2021). Foto: Istimewa

Basuki Hadimuljono Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memaparkan jasa konstruksi nasional tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19.

“Di tengah pandemi ini, kebijakan yang saya lakukan dengan menerbitkan instruksi Edaran Menteri PUPR, karena jasa konstruksi termasuk sektor esensial, tidak boleh berhenti, kecuali dengan Inmen (Instruksi Menteri) itu kalau ada di lapangan pegawai tenaga yang terpapar maka minta izin untuk berhenti dan harus berhenti. Tapi kalau tidak, terus. Termasuk penyediaan barak-barak yang kami atur sesuai prokes Covid-19,” kata Basuki.

Hal itu dia sampaikan dalam webinar ‘Antisipasi Dampak Ekonomi Terhadap 8 juta Tenaga Kerja Industri Jasa Konstruksi dan Jasa Pendukung Pada Masa Covid-19’ yang digelar DPP PDI Perjuangan (PDIP), Jumat (6/8/2021).

Basuki menuturkan, proyek yang terus berlanjut itu di antaranya pembangunan Kawasan Industri Terpadu di Batang, Jawa Tengah, Food Estate (Lumbung Pangan) di Kalimantan Tengah, Sumut, dan NTT.

Di Kalteng, pihaknya sedang merehabilitasi 34 ribu hektar food estate. Selanjutnya Kementerian Pertanian akan menindaklanjutinya untuk pengolahan tanah dan penanaman.

Di Sumut, tepatnya di Humbang Hasundutan, pihaknya juga mengembangkan Food Estate untuk hortikultura seperti kentang dan bawang.

“Di NTT, di Bendungan Rotiklot Belu, ini kita kembangkan food estate untuk hortikultura jagung. Baru kita mulai tanam sekarang mudah-mudahan Agustus Bapak Presiden meninjaunya,” ujar Basuki.

Selain itu, kerja pengembangan lima destinasi pariwisata prioritas (Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo) terus berlanjut.

Program padat karya tahun 2021, kata Basuki, diperbesar jadi Rp21,2 Triliun yang menyerap hampir 1 juta tenaga kerja. Juga padat karya dari konstruksi reguler sekitar Rp2 Triliun dengan 244 ribu tenaga kerja.

“Jadi total 2021 menjadi 23,2 T. Lebih besar dua kali dari tahun 2020 yang hanya 12,3 T,” papar Basuki.

Terakhir, dari proyek strategis nasional, pembangunan 65 bendungan juga terus berjalan. Lalu, 469 KM jalan tol serta pembangunan irigasi 25 ribu hektare.

Tidak hanya itu, tugas khusus Kementerian PUPR dalam masa pandemi juga dikerjakan. Yaitu pembangunan RS darurat Covid-19 di 33 lokasi yang tersebar di Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Surabaya, Bali, Lampung, dan Medan.

Pembangunan RS Darurat itu diharapkan menambah kapasitas sebanyak minimal 2.811 tempat tidur ICU dan HCU Rumah Sakit, serta 5.900 bed ruangan isolasi.

“Ini semua kami kerjakan bersama para kontraktor nasional, menyerap tenaga kerja juga ini. Tidak berhenti. Semua bekerja terus,” kata Basuki.

Sementara, Hasto Kristiyanto Sekjen DPP PDIP mengatakan pihaknya mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi dan jajarannya, khususnya Menteri Basuki Hadimuljono, terkait kerja pembangunan infrastruktur yang terus berjalan, walau dunia digoyang pandemi Covid-19.

Di tengah perubahan akibat pandemi, menurut Hasto, Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin membuktikan bahwa pekerjaan untuk membangun ekonomi nasional tak berhenti. Di tengah pandemi, Jokowi justru meresmikan banyak jalan tol baru.

“Ini terobosan dan ini kerja keras Pak Menteri Basuki. Layak kita beri tepuk tangan atas prestasi ini,” kata Hasto.(faz/iss/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs