Erick Thohir Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berjanji, petani tebu di Jatim akan dapat bibit berkualitas dari PTPN XII pada tahun depan.
Erick Thohir mengatakan, transformasi perusahaan BUMN jangan sampai malah menyusahkan rakyat.
Menurutnya, kemajuan PTPN saat ini harus mendorong mereka punya riset bagus sehingga bisa menghasilkan bibit berkualitas.
Dengan demikian, petani tebu rakyat bisa sama-sama maju.
“Saya janji musim tanam di tahun depan, petani tebu di Jawa Timur akan dapat bibit berkualitas dari PTPN XII, jika tidak dapat silahkan lapor saya,” ujar Erick, dilansir Antara, Sabtu (19/9/2021).
Kemajuan yang sudah berjalan di perusahaan BUMN harus benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Terlebih bagi BUMN yang melibatkan rakyat untuk mendukung industrinya berkembang, sehingga semua yang terlibat akan menikmati keuntungan yang sama.
Erick menyampaikan itu dalam kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (18/9/2021).
Kali ini, Erick Thohir meninjau PT Industri Gula Glenmore (IGG) yang dikelola PT Perkebunan Nusantara XII di lahan seluas 102,4 hektare.
Lokasi di Desa Karang Harjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.
Industri gula pasir dengan nama produk Nusakita itu kini menjadi andalan PT Perkebunan Nusantara XII di bidang agribisnis.
Adapun sejumlah komoditas utamanya berupa tebu, karet, kopi, kakao, teh, juga kayu. Termasuk produk non komoditas seperti hortikultura, agrowisata, dan produk lainnya.
“Saya apresiasi kemajuan PT Perkebunan Nusantara XII yang direpresentasikan PT IGG karena mencapai rendemen dan prosentase gula tebu tertinggi dilingkup pabrik gula BUMN. Terlebih, perusahaan ini memiliki potensi-potensi lain berkat kemajuan teknologi industri yang digunakan. Harapannya, semua ini berdampak langsung kepada peningkatan kualitas usaha tani tebu dan para petani di Banyuwangi,” kata Erick Thohir.
Tergolong sebagai pabrik gula nasional modern yang memiliki mesin-mesin pengolah tebu dengan tingkat produktifitas tinggi dan berkapasitas 6.000 TCD (Ton of Cane per Day).
Tidak hanya itu, PT IGG juga memproduksi pupuk organik dan daya listrik. Produksi pupuk dari bahan baku biotong berkapasitas 180 ton/hari, atau produksi pupuk organik sebanyak 90 ton/hari.
Sementara itu, pada setiap musim giling produksi energi listrik di IGG selalu surplus karena mampu menghasilkan listrik sebesar 144 MW/hari atau 21.600 MW/150 hari.
Listrik itu dihasilkan dari konsep industri hijau, yakni membangun pabrik dengan “Cogeneration” sebagai pembangkit energi.
Cogeneration merupakan kombinasi dari dua energi, yaitu energi panas dan energi daya untuk menghasilkan arus listrik dan panas dengan bahan bakar “bagasse” ampas tebu.
Dalam kesempatan itu, Menteri BUMN yang didampingi Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XII, Mohammad Abdul Ghani, dan Mantan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, berdialog ringan dengan para petani tebu.
Mereka melakukan panen tebu dan melihat penanaman bibit tebu dari atas mesin traktor penanam tebu.
“Jika perusahaan BUMN yang industrinya dekat dengan rakyat bisa maju, maka mereka juga semangat. Terlebih jika BUMN ikut mendampingi para petani tebu di Banyuwangi sehingga usaha taninya makin berkualitas dan lebih sejahtera menikmati hasil jerih payahnya,” kata Menteri BUMN.
Oleh karena itu, Erick Thohir berpesan kepada PTPN untuk meningkatkan keberpihakan pada tebu rakyat dengan menghilangkan permainan dalam menilai rendemen tebu milik petani, serta memberikan bibit unggul dan bantuan pupuk.(ant/den/rst)