Pemerintah akan melebur empat operator pelabuhan milik negara ke dalam holding PT Pelabuhan Indonesia (Persero). Targetnya, proses peleburan itu tuntas September tahun ini.
Arif Suhartono Direktur Utama PT Pelindo II mengungkapkan itu dalam kegiatan Sarasehan Media Bersama Pelindo I–IV yang digelar di salah satu hotel di Surabaya, Kamis (27/5/2021).
“Dengan rencana merger ini, tidak ada lagi Pelindo I hingga Pelindo IV. Keempat perusahaan ini akan dilebur jadi satu perusahaan bernama PT Pelabuhan Indonesia (Persero),” ujarnya.
Kata Arif, jika merger terealisasi, bisnis kepelabuhan BUMN akan dibagi-bagi. Misalnya, peti kemas akan memiliki manajemen sendiri, begitupun bisnis non peti kemas maupun marine services.
“Melalui integrasi ini, peti kemas akan dikontrol jadi satu se-Indonesia. kami akan propose untuk head office layanan petikemas di Surabaya, sehingga bisnis peti kemas di Surabaya milik Pelindo Peti Kemas, non-peti kemas di Medan, dan head office marine service di Sulawesi. Sehingga resources dari masing-masing lebih mudah,” ujarnya.
Arif mengatakan, berdasarkan kajian Kementerian BUMN, opsi merger menjadi solusi agar tidak ada lagi entitas bisnis dari keempat Pelindo. Sebab 70-80 persen pengguna dari keempat Pelindo sebenarnya sama.
“Merger ini tujuannya untuk meningkatkan level pelayanan pelabuhan di seluruh Indonesia. Jadi, kalau konsumen kontainer dilayani dengan servis yang sama, performa yang sama dengan bisnis yang sama, dampaknya akan positif kepada industri, karena standar layanan menjadi rata,” kata Arif. (man/den)