Sebanyak 50 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sidoarjo yang mengikuti program pelatihan bertajuk “UKM Naik Kelas” siap mengekspor produknya ke Timur Tengah dan Asia, tahun ini.
Negara sasaran ekspor produk UKM Naik Kelas itu antara lain Yaman, Turki, Mesir, dan Arab Saudi. Kemudian beberapa negara di Asia seperti Korea Selatan dan Jepang. Termasuk Negara Eropa seperti Belanda.
Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) dan Subandi, Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, yang menginisiasi program pelatihan itu. Gus Muhdlor mendorong agar puluhan UKM Naik Kelas itu sudah bisa ekspor tahun ini.
Dari total 50 UKM Naik Kelas yang siap ekspor ke luar negeri itu, 20 di antaranya sudah lolos proses perizinan. Sedangkan sisanya, sebanyak 30 peserta UKM Naik Kelas masih dalam proses.
Gus Muhdlor menjamin, Pemkab Sidoarjo akan memberikan kemudahan perizinan dan akan melakukan pendampingan kepada para peserta itu sampai tuntas. Sampai mereka benar-benar bisa ekspor.
“Kami akan pastikan dari sisi perizinannya semua aman dan pelatihan jalan serta pendanaannya ready. Bunga Kurda Sayang hanya 0,25 per bulan. Program Kurda Sayang ini semata-mata untuk mendongkrak UKM Sidoarjo lebih cepat naik kelas,” ujarnya.
Dia menyatakan itu setelah membuka pelatihan ekspor kepada ratusan pelaku UKM Naik Kelas di Hotel Luminor, Selasa (6/4/2021).
Produk para peserta yang akan diekspor itu di antaranya jenis makanan olahan, makanan khas Sidoarjo seperti Sambal Udang dan Olahan Ikan Bandeng, juga hasil olahan kerajinan tangan atau handycraft.
Muhdlor meminta Tjarda Kepala dinas Perindustrian dan Perdagangan Sidoarjo all out mendampingi para peserta, dari proses perizinan sampai produknya bisa terkirim ke luar negeri.
“Sesuai perintah Pak Bupati, Disperindag akan melakukan pendampingan sampai tuntas,” kata Tjarda.
Gus Muhdlor Bupati Sidoarjo bilang, dia akan lakukan berbagai upaya agar ribuan UKM di Sidoarjo naik kelas. Salah satunya, memanfaatkan jaringan Pimpinan Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU).
Cabang Istimewa NU di luar negeri yang tersebar di berbagai negara juga siap membantu memasarkan produk UMKM Sidoarjo. Antara lain PCINU Korea Selatan dan Jepang.
Muhdlor ingin menyasar segmen pasar halal. Menurutnya, peluang makanan halal sangat terbuka lebar apalagi di Korsel dan Jepang. Karena banyak pekerja migran asal Indonesia yang ingin menikmati makanan khas Sidoarjo.
“Selama ini yang mendominasi produk halal Malaysia. Nah, segmen pasar halal ini, UKM kita harus bisa ambil bagian. Produk olahannya harus segera kita pasarkan, kita ekspor sebanyak-banyaknya,” kata Muhdlor.
Selain mendorong UKM Naik Kelas memasarkan produknya ke luar negeri, Gus Muhdlor minta pelaku UKM bisa memanfaatkan penjualan melalui online.
“Beberapa mal di Jakarta sudah tutup karena ada pergeseran pola belanja masyarakat ke online. Pelaku UKM bisa mengoptimalkan penjualannya lewat pasar online,” katanya.
Muhdlor juga berpesan agar terus berinovasi dan menjaga mutu kualitas produk yang dihasilkan.
“Mari tingkatkan mutu dan jaga kualitas karena ini juga penting sekali. Saya senang ada pelatihan ekspor seperti ini. Pelaku UKM tidak perlu khawatir karena di backup bupati dan Wabup,” ujarnya.(den/dfn/ipg)