Terjadi penurunan penumpang untuk semua moda transportasi umum di Jawa Timur pada Libur Natal 2020. Penurunan penumpang itu mencapai 43 persen dibandingkan tahun lalu.
Nyono Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur mengatakan itu, Selasa (29/12/2020). Karena itu, libur kemarin tidak ada penyedia transportasi yang menambah armada.
“Banyak armada yang harus ngandang. Ya, karena penurunan penumpang itu. Jadi tidak perlu lagi ada tambahan armada,” kata Nyono kepada suarasurabaya.net.
Menjelang libur pergantian tahun ini, Dishub Jatim fokus pada pembatasan penumpang sesuai aturan pemerintah pusat dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Dishub Jatim juga sedang membantu penanganan Covid-19 oleh Satgas Covid-19 Jatim, terutama dalam hal pengawasan penerapan protokol kesehatan.
“Yang harus diwaspadai itu 31 Desember dan tanggal 1, 2, 3 Januari 2021. Libur empat hari itu biasanya masyarakat los. Protokol kesehatan akan kami awasi,” katanya.
Jumlah ketersediaan armada untuk semua moda transportasi, kata Nyono, tidak ada masalah. Justru karena adanya pembatasan, armada bisa dikatakan masih berlebih.
Sesuai Surat Edaran Dirjen masing-masing angkutan, pada Libur Natal dan Tahun baru ini ada imbauan pembatasan penumpang. Untuk transportasi darat misalnya, kapasitas maksimal tetap 70 persen.
“Udara juga begitu. Dirjen Perhubungan Udara sudah mengeluarkan Surat Edaran pembatasan penumpang maksimal 70 persen,” katanya.
Tidak hanya itu, ada Surat Edaran lain dari Gugus Tugas Covid-19 Nasional Nomor 3/2020. Untuk perjalanan darat dan laut ada syarat bukti rapid antigen negatif Covid-19.
“Sedangkan perjalanan udara harus swab PCR yang berlaku 7 hari,” jelasnya.(den/dfn/ipg)