Difi Ahmad Johansyah Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur mengatakan, sinergi kebijakan antar lembaga atau otoritas telah berhasil mempercepat pemulihan perekonomian nasional di tengah-tengah tekanan pandemi Covid-19.
Pemerintah pusat telah mengalokasikan Rp695,2 triliun untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sejalan dengan itu, Otoritas Jasa Keuangan juga telah melakukan berbagai pelonggaran perkreditan, sehingga perbankan telah melakukan restrukturisasi kredit sebesar Rp884,4triliun kepada 7,38 juta nasabah.
Respon kebijakan tersebut juga diikuti oleh Bank Indonesia melalui pelonggaran kebijakan moneter, quantitative easing, makroprudensial, dan Giro Wajib Minimum (GWM) serta percepatan realisasi APBN Tahun 2020 melalui pembelian SBN sebesar Rp342,5 triliun dari pasar perdana.
“Percepatan pemulihan perekonomian juga terjadi di Jawa Timur. Hal ini diwujudkan melalui percepatan realisasi anggaran APBN, APBD, maupun kabupaten atau kota,” tutur Difi dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur 2020 di Kota Surabaya, Kamis (3/12/2020).
Difi menjelaskan, realisasi belanja di Provinsi Jawa Timur berada di kisaran 65 persen, termasuk yang tertinggi dibandingkan dengan realisasi provinsi lain,yang hanya berada di kisaran 50 persen. Dari sisi pembiayaan, restrukturisasi kredit telah diberikan kepada 2,4 juta nasabah di Jawa Timur dengan nominal kredit sebesar Rp106,4 triliun. Dari sisi moneter, Bank Indonesia mendukung pemulihan perekonomian daerah dengan mengawal pembukaan sektor prioritas secara aman, mendorong penguatan promosi ekspor/substitusi impor, dan memperluas digitalisasi pembayaran.
“Bank Indonesia Jawa Timur juga terus melaksanakan penguatan elektronifikasi transaksi keuangan Pemerintah Daerah, serta digitalisasi UMKM sebagai rangkaian pemulihan ekonomi daerah,” kata Difi.
Ekonomi Jawa Timur pada triwulan III tahun 2020 juga telah menunjukkan pola V-Shaped recovery atau membaiknya kinerja konsumsi rumah tangga, meningkatnya mobilitas penduduk, dan menguatnya kinerja ekspor.
Survei Kondisi Dunia Usaha (SKDU) dan Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dilaksanakan Bank Indonesia, juga mengkonfirmasi perbaikan aktivitas usaha dan penguatan penjualan eceran Jawa Timur pada triwulan III 2020.
Lapangan usaha utama Jawa Timur seperti industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi, juga lapangan usaha akomodasi dan makanan minuman serta transportasi menunjukkan perbaikan atau pemulihan.
Sektor Pariwisata juga sudah menunjukkan perbaikan, namun masih terkontraksi sejalan dengan masih terbatasnya aktivitas masyarakat untuk melakukan kegiatan wisata.
Kendati intermediasi perbankan masih mengindikasikan tren kehati-hatian, namun ketahanan sistem keuangan masih terjaga, dengan NPL berada dibawah threshold selama tahun 2020.(iss)