Jumat, 22 November 2024
OPOP Jawa Timur

Pesantren Nurul Islam Jember Berharap Inovasi Pemasaran Produk Santri

Laporan oleh Achmad Zainal Alim
Bagikan
Jenis kue yang juga karya para santri di Ponpes Nurul Islam Jember. Foto: Istimewa

Tidak semua santri ketika lulus akan terjun ke dunia pendidikan atau semacamnya. Berarti mereka, harus dibekali keahlian berwirausaha, supaya tetap bisa punya nilai lebih ketika ada di persaingan masyarakat hingga global.

Ketika berkunjung ke Pesantren Nurul Islam Jember, Suara Surabaya media disambut Animatul Karimah Sektretaris Yayasan pondok pesantren Nurul Islam Jember. Ani, demikian dia arab disapa, langsung saja memamerkan beberapa produk dari santri di Ponpes Nurul Islam.

“Alhamdulillaah di sini anak-anak mengahasilkan banyak sekali produk, seperti bahan makanan, ada sabun. Bahkan ketika ramai pandemi kemarin juga sempat memproduksi hand sanitizer,” terangnya.

Menurut Ani, karya mereka memang berdasarkan tingkatannya, jadi berbeda-beda produk yang dihasilkan. “Seperti tingkat SMK sudah ada yang menghasilkan Moris (mobil listrik) tenaga surya, Karena memang sudah jurusannya otomotif,” tambahnya.

Secara umum mereka berusaha menghasilkan produk yang bisa dinikmati langsung masyarakat. Bahkan, ketika Joko Widodo presiden berkunjung, juga sempat menjajal naik mobil Moris tersebut.

Animatul Karimah Sektretaris Yayasan pondok pesantren Nurul Islam Jember. Foto: Dok. Suarasurabaya.net

Banyak produk yang dihasilkan, tidak serta-merta banyak penghasilannya juga. Ada tantangan sendiri dalam dinamika santri di ponpes Nurul Islam, terutama dalam memasarkan produknya.

“Kendalanya, anak-anak itu kan di dalam pondok pesantren, mungkin untuk pemasaran di luar tidak bisa, sehingga dibutuhkan orang luar yang dilibatkan untuk mengurusnya. Kedua, karena anak-anak di dalam pondok yang notabene tidak boleh memegang HP, maka anak-anak otomatis tidak bisa berjualan secara online,” urainya.

“Intinya masih menghadapi beberapa kendala, tapi kalau nanti ada pengelola khusus yang ditugaskan menangani hal itu, untuk memasarkan dan macam-macamnya, insyaallah bisa lebih baik,” tegas Ani.

Rencana sudah ada, terkait dengan rencana pemerintah ini melalui program OPOP Jatim ini, diharapkan nanti ada pengelolaan di ponpes ini lebih spesifik lagi, atau lebih dikelola dengan lebih baik lagi.

“Sehingga produk hasil karya santri ini bisa dipasarkan secara lebih luas, baik secara offline maupun online. Kalau sementara ini yang ada masih dinikmati kalangan internal saja. Dipasarkan kepada Bapak atauIbu guru dan wali murid,” pungkasnya. (lim)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs