Kresna mengatakan, bidang Infokom jadi salah satu bidang terbesar yang tumbuh selama triwulan pertama tak terlepas dari kondisi pandemi Covid-19 yang memunculkan kebijakan Work From Home.
“Yang tumbuh besar adalah kalau kita lihat, ada yang menarik. Pertama infokom. kegiatan internet karena wfh, belajar di rumah, lewat internet, pertumbuhannya 9 persen. Mungkin yang membuat hal positif, tapi providernya harus jaga bandwith, karena pemakaiannya banyak di pagi hari dan mungkin sepanjang hari,” ujar Kresna dalam Webinar TalkSS (Talk Suara Surabaya), Jumat (5/6/2020).
Bidang lain yang tumbuh adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial, yang tumbuh tertinggi kedua setelah infokom yaitu sebesar 9,12 persen. Ia mengatakan hal ini tak terlepas dari banyaknya aktivitas donasi yang dikelola masyarakat terkait penanganan Covid-19.
“Ini di jasa kesehatan dan aspek jasa sosial, ini tumbuh luar biasa. Menggambarkan di triwulan pertama, banyak aktivitas yang dikelola masyarakat. Social walfare, inisiatif masyarakat, pengadaaan apd dan lain-lain, kalau nunggu pengadaan mungkin lambat,” katanya.
Sedangkan, struktur Produk Domestik Regional Bruto (Lapangan Usaha) struktur PDRB menurut lapangan usaha triwulan 1-2020, bidang industri pengolahan dan perdagangan masih memberikan distribusi terbesar mencapai hampir 50 persen dari struktur ekonomi Jawa Timur.
Industri pengolahan masih berada di angka 30,47 persen dan perdagangan di angka 18,31 persen.
“Jatim adalah penyumbang perekonomian terbesar kedua di pulau jawa dengan kontribusi sebesar 24,49 persen. Sedangkan pertama, DKI 30 persen pada ekonomi Jawa,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kresna juga mengatakan, bahwa pandemi Covid-19 menyadarkan semua pihak akan pentingnya digitalisasi. Industri, kata Kresna meski pelan, harus diarahkan menuju industri 4.0 agar bisa bertahan.
“Digitaliasi harus jadi keharusan. Pandemi ini harusnya mengajarkan kita untuk transformasi. harus mulai digitalisasi di dunia bisnis,” katanya. (bas/ang/ipg)