Koeshartanto Direktur Human Capital PT Pertamina (Persero) mengatakan penurunan penjualan Avtur paling besar terjadi pada Bulan Juni yang lalu. Hal ini digambarkan dengan konsumsi Avtur hanya 2 ribu KL, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019, penjualan Avtur di tahun ini turun sebesar 96 persen.
“Dari angka konsumsi Bahan Bakar Pesawat (Avtur) yang masih belum pulih. Sebelumnya ada sebanyak 250 penerbangan per harinya, namun hingga Bulan September baru mencapai 30-50 penerbangan per hari. Penurunan paling besar terjadi pada Bulan Juni 2020, kalau dibandingkan dengan Juni 2019, penjualan Avtur Pertamina sebesar 74 ribu KL,” kata Koeshartanto saat meninjau sarana operasional distribusi energi di wilayah Bali, Sabtu (17/10/2020), dilansir Antara.
Ia mengatakan melihat kondisi ini Pertamina berharap agar pertumbuhan ekonomi Bali kembali pulih. Untuk pemulihan ini tentu akan membutuhkan dukungan penuh dari sektor energi baik BBM, LPG dan Avtur.
Selain itu, dalam kunjungannya bersama M. Haryo Yunianto Direktur Pengembangan Bisnis PT Pertamina (Persero), serta CD. Sasongko Executive General Manager Pertamina Pemasaran Regional Jatimbalinus. Ia mengatakan seluruh sarana distribusi energi Pertamina yang ada di Bali siap beroperasi optimal untuk melayani kebutuhan energi penggerak roda ekonomi. (ant/dfn)