Jumat, 22 November 2024

Pemprov Kucurkan Dana untuk Sejumlah Koperasi Pondok Pesantren di Jatim

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Penandatanganan penyerahan bantuan kredit kepada sejumlah Kopontren di Jatim. Foto: Istimewa

Dua Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) dan dua Pengasuh Ponpes di Jatim dapat kucuran biaya dari Pemprov Jatim dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kanwil Regional IV serta Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD).

Antara lain Kopontren An-Najiyyah Tambakberas Jombang yang dapat bantuan pinjaman Rp300 juta, Kopontren Al Furqon Mashur Gresik Rp200 juta, Pengasuh Ponpes Qowiyyul Ulum Surabaya sebesar Rp50 juta, dan Pengasuh Ponpes Nurul Qoir Surabaya sebesar Rp75 juta.

Pengasuh Ponpes mendapatkan kredit dari BRI Syariah sedangkan Kopontren memperoleh kredit dari Bank BPR Jatim. Selain itu, Ponpes juga melakukan penandatanganan kerja sama dengan perusahaan peternakan dan infrastruktur.

KH Abdul Hanan alias Gus Hanan Ketua Kopontren An-Najiyyah Tambak Beras adalah salah satu penerima bantuan kredit secara simbolis dalam Business Matching dan PETIK Keuangan bagi Pondok Pesantren di Surabaya.

Di sela acara Pengembangan Usaha Pondok Pesantren Agar Berdaya Saing Tinggi di Hotel JW Marriott Surabaya, Gus Hanan menyampaikan terima kasih atas bantuan inisiasi Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim.

Khususnya kepada Tim TPKAD dan OJK yang membimbing santri mengenalkan literasi keuangan kepada santri. Gus Hanan berharap pesantren lain punya kesempatan sama agar mampu berkembang dan bersaing.

“Harapan kami Pemprov Jatim memberikan dukungan kepada pesantren lain untuk akses Keuangan, akses dunia Industri, dan bimbingan berupa transfer ilmu dan manajemen marketing,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Gus Hanan menjelaskan, Kopontren An-Najiyyah memiliki peternakan ayam yang sudah menghasilkan produk telur dan daging beku. Kopontren itu juga sudah menandatangani kemitraan dengan PT Tabasan Jaya.

Perusahaan itu adalah pemasok pakan ternak dan unggas dalam program yang diluncurkan secara sinergis antara Gubernur Jatim, OJK, dan TPKAD. Maka, dengan bantuan kredit, Kopontren akan melakukan pengembangan usaha.

Khofifah Gubernur Jatim menyatakan, kegiatan itu adalah sinergitas kesekian kali sebagai upaya menguatkan antara dakwah bil hal dan dakwah bil mal melalui pengembangan ekonomi pondok pesantren.

Termasuk mendorong upaya Indonesia menjadi eksportir makanan halal. Mengingat saat ini Indonesia adalah importir makanan halal terbesar di dunia.

“Ini adalah medium dakwah medium jihad kita antara lain pada hari ini semoga Allah membukakan pintu kesuksesan membalik Indonesia menjadi eksportir makanan halal terbesar di dunia,” ungkapnya.

Khofifah bilang, jaringan santripreneur dan sosiopreneur atau jaringan alumni pesantren kesatuan peluang ekosistem untuk mewujudkan pengembangan ekonomi Ponpes. Sekaligus langkah menuju eksportir makanan halal.

Sementara itu, Bambang Mukti Riyadi Kepala OJK Jatim menjelaskan, selain pembiayaan, pihaknya juga akan melakukan pendampingan literasi finansial bagi pesantren.

“Jadi selain pembiayaan itu, kita terus dampingi mengantarkan atau membuat ekosistem supaya nanti Kopontren betul-betul mengelola usahanya secara ekonomis,” ujar Bambang.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs