Wiyono Pontjoharyo Dosen Ekonomi Akutansi Universitas Surabaya (Ubaya), mengatakan, era New Normal ini membuka peluang bagi pengusaha untuk menangkap peluang bisnis baru, seperti memanfaatkan teknologi baik sosial media maupun medium yang lain untuk menawarkan produk mereka.
Menurutnya, New Normal sedikit banyak akan mengubah pola distribusi dari produsen ke konsumen menjadi lebih pendek. Ini dikarenakan dengan adanya adanya tatanan hidup baru selama pandemi Covid-19 berlangsung, pola interaksi langsung semakin terbatas dan masyarakat lebih memilih memanfaatkan teknologi untuk memenuhi keperluan mereka.
“Secara manusiawi, sejak pandemi ini interaksi manusia semakin turun. Kalau bicara New Normal, interaksi langsung turun tapi IT makin gencar. Bisnis yang berhubungan dengan hal-hal tersebut akan makin terpengaruh,” kata Wiyono kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (30/5/2020).
Ia juga mengatakan, tidak ada pilihan bagi pelaku bisnis untuk beradaptasi dengan konsep bisnisnya karena tidak ada yang tahu kapan pandemi benar-benar akan berakhir. Bahkan, mereka harus menyiapkan diri paling tidak satu tahun ke depan sebagai bentuk transisi pola bisnis sebelum dan pascapandemi Covid-19.
Untuk itu, lanjut Wiyono, penting bagi pelaku bisnis untuk memulai perubahan mulai dari sekarang. Karena krisis akan menjadi keuntungan sendiri jika mereka lebih responsif dalam menangkap peluang.
“Maka ini sudah proses penyesuaian siapapun yang lebih responsif melihat opportunity (kesempatan) bagi orang-orang muda, itu kalau mereka mau produktif,” ujarnya.
Dengan memanfaatkan teknologi, rangkaian distribusi yang biasanya bisa sampai 6-7 tingkat, maka sekarang dapat lebih cepat. Ia menambahkan, meski nantinya pandemi berakhir dan kembali ke situasi normal, maka situasi normal tersebut akan berbeda tidak lagi sama dengan situasi normal seperti sebelum pandemi.
Sehingga menurutnya, tidak masalah jika pelaku bisnis mulai bereksperimen mengubah konsep bisnisnya mulai dari sekarang dengan memanfaatkan media online.
“Kalau dari segi ekonomi, nanti akan kembali ke kondisi normal tapi formatnya agak berbeda. Seperti delivery langsung, sekarang jadi tidak langsung. Itulah pentingnya teknologi semakin menjangkau konsumen,” tambahnya.(tin/ipg)