
Work From Home (WFH) tidak menjadi penghalang Mega Mahendra untuk terus produktif. Alumnus ITS Surabaya ini, malah memanfaatkan waktu luangnya untuk menciptakan sebuah alat yang dibutuhkan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Mega menciptakan D’Boxter atau alat untuk pembersih tangan yang memiliki tiga fungsi sekaligus, yakni hand wash (mencuci tangan), hand sanitizer, dan hand dryer (pengering).
“Fungsi kerja D’Boxter ini, three in one dan semuanya menggunakan sensor yang tidak disentuh,” ungkap Mega di Kantor Daiva Arta Semesta, Jalan Tenggilis Lama IVB/50 Surabaya, Sabtu(2/5/2020).
Mega lantas menceritakan ide pembuatan D’Boxter berawal dari kebutuhan mendasar bagi setiap orang dalam mencegah penularan Covid-19. Pemerintah telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat selalu menggunakan masker, melakukan physical distancing dan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau membersihkan dengan hand sanitizer.
Menurut CEO Daiva Arta Semesta Group ini, ide membuat D’Boxter didasari juga oleh keprihatinan dirinya atas nasib karyawan Daiva Group yang terancam terkena PHK karena tidak ada pekerjaan.
“Project-project klien semua dibatalkan sejak wabah corona masuk di Indonesia. Akhirnya saya bersama tim saya menggagas alat higienis, paktis dan ekonomis untuk mempermudah orang menjaga kebersihan tangan. Tim saya yang merupakan karyawan Daiva Group ini, rata-rata dari kalangan milenial,” jelas Mega.
D’Boxter berukuran 1×1,5 meter yang sejak proses dirancang sampai siap digunakan, telah melalui proses trial and error.
Terdapat tiga sisi alat yang memiliki fungsi masing-masing, yaitu di kanan sebagai hand sanitizer, kiri untuk cuci tangan dan pinggir tengah untuk hand dryer.
Secara teknis, setiap penggunanya hanya tinggal memasukkan tangan saja ke alat itu. Nantinya sensor akan berjalan otomatis. Begitu tangan masuk, sabun akan menyemprot ke tangan beberapa detik, lalu dibilas dengan air yang disemprotkan dari dalam alat tersebut.
“Hand sanitizer juga begitu kerjanya. Tinggal masukkan tangan ke box, kemudian hand sanitizer akan menyemprot ke tangan pengguna secara otomatis. Kalau hand dryer tidak di box dan cukup tangan di dekatkan saja,” jelasnya.
Ia menambahkan, pengguna D’Boxter ini juga bisa digunakan secara terpisah, seperti hanya dipakai untuk cuci tangan, atau memakai hand sanitizer dan hand dryer saja.
“Keunggulan lainnya, D’Boxter juga hemat air dan hemat listrik. Satu alat bisa dipakai untuk cuci tangan 250 orang. Sedang untuk hand sanitizer bisa dipakai untuk 750 orang,” terangnya.
Kapasitas tersebut, menurutnya masih bisa ditambah. Caranya yakni dengan menambah ukuran tempat (jerigen) sebagai tempat air dan hand sanitizer. Kalau kapasitasnya dinaikkan, satu jeriken air bisa dipakai untuk cuci tangan 750 orang dan hand sanitizer bisa dipakai untuk 3 ribu orang.
“Sedangkan untuk hand dryer-nya dipakai untuk orang berapapun tidak masalah,” tandasnya.
Mega mengatakan, alat ini didesain sesuai standard kesehatan dunia World Healt Organizastion (WHO) dan diklaim baru pertama kali dirancang. “D’Boxter bisa di pindah-pindah karena ada rodanya. Alat ini juga pertama kali dirancang dan sebelumnya belum pernah ada di dunia,” kata Mega.
Ia optimistis, saat ini titik-titik kerumunan dan pelayanan publik, seperti perkantoran, pasar, terminal, pelabuhan, mal, membutuhkan alat tersebut. Menurut Mega, pihaknya siap menyediakan pemenuhan kebutuhan D’Boxter.
“Namun saat ini dalam sehari kita baru bisa produksi enam unit D’Boxter. Inovasi ini juga sedang diajukan ke Haki (Hak Kekayaan Intelektual ,red) sebagai produk dalam negeri Indonesia. Saya ingin membantu pencegahan Covid-19 dengan kreasinya ini,” katanya. (bid)