Jumat, 22 November 2024

Lepas Ekspor Senilai Rp23 Triliun, Presiden: Jangan Cepat Puas!

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Ilustrasi. Joko Widodo Presiden saat akan prosesi pelepasan ekspor secara virtual dilakukan dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/12/2020). Foto: Facebook/Presiden Joko Widodo

Joko Widodo Presiden, hari ini, Jumat (4/12/2020), meresmikan proses ekspor produk-produk Indonesia yang bernilai tambah serta berdaya saing ke pasar global dengan total nilai US$1,64 miliar atau setara Rp23,75 triliun. Prosesi pelepasan ekspor secara virtual dilakukan dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Presiden menegaskan, salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah meningkatkan nilai ekspor.

Peningkatan ekspor bukan cuma bertujuan membantu pelaku usaha untuk tumbuh dan membuka lapangan kerja, tapi juga untuk menghasilkan devisa dan mengurangi defisit transaksi berjalan.

“Memang, di masa pandemi dan perekonomian global yang sedang lesu saat ini berdampak pada pasar ekspor yang juga pasti menurun. Namun, kita tidak boleh menyerah, kita harus melihat dengan lebih jeli peluang pasar ekspor yang masih terbuka lebar di negara-negara yang juga sekarang ini sedang mengalami pandemi,” ujarnya.

Menurut Jokowi, ekspor Indonesia periode Januari sampai Oktober 2020 memang menggembirakan, karena mengalami surplus US$17,07 miliar.

Tapi, Kepala Negara mengingatkan jangan cepat berpuas diri dengan capaian tersebut, karena potensi ekspor Indonesia masih jauh lebih besar dari nilai yang sudah dicapai.

Jokowi mengambil contoh, ekspor komoditas kopi Indonesia tahun 2019 menempati peringkat ke-9 dunia, di belakang sejumlah negara seperti Brasil, Swiss, Jerman, Kolombia, bahkan Vietnam. Padahal, di saat bersamaan, Indonesia tercatat sebagai negara produsen kopi terbesar nomor 4 dunia.

Potret kinerja ekspor komoditas kopi tersebut sejalan dengan kinerja ekspor sejumlah komoditas lainnya seperti garmen, kayu ringan, hingga perikanan.

“Saya melihat ketertinggalan tidak harus membuat kita pesimistis. Tidak ada jalan bagi kita selain melakukan langkah-langkah perbaikan dan pembenahan. Diperlukan reformasi besar-besaran pada ekosistem berusaha bagi eksportir kita,” tegasnya.

Presiden mengingatkan, satu per satu persoalan yang menghambat kinerja ekspor Indonesia harus rutin dicermati dan dicari solusinya. Regulasi yang rumit serta prosedur birokrasi yang menghambat juga harus segera dipangkas.

Dalam konteks kerja sama regional, negosiasi terhadap perjanjian-perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) juga harus dipercepat, utamanya terhadap negara-negara yang potensial untuk menjadi pasar bagi produk-produk ekspor Indonesia.

Selain itu, perjanjian perdagangan yang sudah ada juga harus dioptimalkan sambil diikuti dengan upaya mencari pasar-pasar baru di negara-negara nontradisional, sehingga pasar ekspor Indonesia semakin meluas.

“Atase perdagangan dan ITPC harus mampu menjadi market agent dan melakukan market intelligence. Daya saing eksportir khususnya usaha kecil dan menengah harus terus ditingkatkan. Gandeng UKM di seluruh Indonesia menjadi satu kesatuan yang kuat untuk memenuhi pesanan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Presiden mengingatkan supaya kegiatan pelepasan ekspor jangan sebatas seremonial, tapi harus dapat berlanjut untuk menghasilkan nilai ekspor yang semakin meningkat di masa mendatang.

Sekadar diketahui, acara pelepasan ekspor ke pasar global tersebut diikuti secara virtual oleh peserta dari 133 perusahaan baik skala besar mau pun kecil yang tersebar di sejumlah kota di 16 provinsi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat di masing-masing titik acara.

Pelepasan ditandai dengan berjalannya truk kontainer di masing-masing lokasi yang di antaranya berada di Lamongan, Boyolali, Bandung, Jakarta, Pekanbaru, Medan, Denpasar, Bontang, Makassar, hingga Manokwari.

Hadir mendampingi Presiden dalam acara pelepasan ekspor secara virtual antara lain Pratikno Menteri Sekretaris Negara. Sedangkan, Agus Suparmanto Menteri Perdagangan hadir langsung di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.(rid/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs