Jumat, 22 November 2024

Konsisten Terapkan J3K Tingkatkan Transaksi UMKM GoFood di Jatim

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Salah satu mitra UMKM GoFood yang tetap bertahan di tengah pandemi dengan konsisten menerapkan J3K. Foto: Istimewa

GoFood mengeklaim UMKM di Jatim yang jadi mitranya mengalami peningkatan transaksi dan omzet mencapai 22 persen pada Oktober 2020.

Salah satu faktornya, perubahan perilaku konsumen yang mulai cenderung pesan makanan secara daring.

Alfianto Domy Aji Head Regional Corporate Affairs Gojek wilayah Jatim dan Bali Nusra bilang, perubahan perilaku konsumen dari makan di tempat (dine in) ke pemesanan makan daring menentukan peningkatan transaksi.

“Kami mencatat rata-rata kenaikan transaksi Oktober mencapai 22 persen dari September. Kami melihat ada perubahan preferensi konsumen yang kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah,” tambah Domy.

Berdasarkan laporan terkini Facebook dan Bain pada 2020, konsumen digital di Indonesia meningkat 10 persen dari 2019 di masa pandemi Covid-19. Jumlahnya menjadi 68 persen dari total penduduk.

Artinya, Pandemi Covid-19 mempengaruhi pola konsumsi masyarakat Indonesia yang semakin tergantung dengan internet. Ini memaksa pelaku industri beradaptasi dengan turut serta dalam industri digital.

Masalahnya, pandemi juga mempengaruhi pola pikir masyarakat Indonesia yang mulai sadar pentingnya kesehatan di masa pandemi Covid-19. Hal ini tentu saja mempengaruhi preferensi soal makanan.

Tim internal Gojek meriset hampir 2.000 pengguna di hampir semua wilayah Indonesia. Hasilnya, 78 persen responden bilang, mereka sangat mengedepankan aspek kesehatan dan kebersihan.

Meski sebagian besar responden menyatakan lebih sering pesan makanan daring atau siap saji selama PSBB, sebanyak 44 responden di antaranya mengaku semakin sering memasak di rumah.

Karena itulah selama pandemi Covid-19, GoFood sebagai salah satu layanan aplikasi Gojek berupaya menumbuhkan kepercayaan konsumen dalam hal kesehatan, kebersihan, dan keamanan.

Jaga kesehatan, kebersihan, dan keamanan yang dikenal dengan akronim J3K adalah inisiatif Gojek untuk memberi ketenangan dan kenyamanan pelanggan di tengah pandemi global Covid-19.

Inisiatif J3K yang diluncurkan sejak awal Juli lalu itu tidak hanya berlaku bagi mitra driver Gojek tapi juga mitra UMKM GoFood. Salah satu yang dianjurkan ialah pengecekan suhu tubuh karyawan.

Juli lalu di Jakarta, saat meluncurkan inisiatif J3K, Nila Marita Chief of Corporate Affairs Gojek bilang, perusahaan sudah mengimbau penerapan protokol kebersihan bagi mitra usaha GoFood.

Selain diimbau menyediakan wastafel dan hand sanitizer untuk driver, mitra UMKM GoFood diimbau menjaga makanan tetap higienis. Pemantauan terhadap mereka terus dilakukan.

Gojek pun membuat daftar outlet mitra yang konsisten menerapkan penggunaan masker dan pengecekan suhu karyawan, serta penerapan segel pengaman pada kemasan di dalam aplikasi.

Bagi pelanggan yang lebih memilih masak di rumah, GoFood juga membuat menu siap masak (ready to cook) dari puluhan ribu restoran favorit pelanggan di dalam aplikasi.

Sedangkan dalam hal keamanan, GoFood mendorong pelanggan memanfaatkan antar makanan tanpa kontak langsung (contactless delivery) untuk mengantisipasi penularan Covid-19.

Dengan layanan antar tanpa kontak langsung itu, pelanggan bisa menyampaikan pesan agar driver menaruh makanan di pagar, di luar rumah, atau menitipkan di lobi kantor.

Ayu Rusdiana (27 tahun) pengguna Aplikasi GoFood yang tinggal di Jalan Tambak Dukuh, Surabaya bilang, dia sudah cukup sering memanfaatkan layanan tanpa kontak langsung itu.

Tidak hanya itu, ibu rumah tangga satu anak itu bilang, dia juga cukup terbantu dengan daftar outlet yang menerapkan protokol kebersihan secara konsisten sehingga dia yakin untuk memesan.

“Saya sempat khawatir pesan makanan online dan lebih memilih masak di rumah. List itu bikin saya jadi lebih yakin. Terus driver-nya saya minta naruh makanan di pagar,” ujarnya.

Tidak jarang, untuk menikmati masakan dari restoran favoritnya, Ayu memanfaatkan menu siap masak yang tersedia. Dia juga beberapa kali memesan sajian frozen food.

Untuk lebih menjamin higienitas dan kebersihan outlet, beberapa waktu lalu di Malang, GoFood membekali ribuan outlet mitra UMKM di Jatim dengan paket sanitasi dan keamanan makanan.

Baik hand sanitizer, sabun antiseptik, juga segel pengaman seperti selotip dan kabel pengerat kemasan yang bisa dimanfaatkan untuk semakin menumbuhkan kepercayaan konsumen.

Dalam program kerja sama dengan Dinkes Jatim itu, GoFood juga memberikan edukasi seputar penerapan protokol kebersihan dan keamanan sesuai dengan pedoman BPOM.

Herlin Ferliana Kepala Dinkes Jatim menyambut baik inisiatif GoFood itu. Dia pun mengajak mitra UMKM GoFood agar senantiasa menyajikan makanan sehat, nikmat, dan bersih.

“Kita tahu, di masa pandemi ini salah satu usaha yang tetap bertahan adalah makanan. Ini bisa menjadi langkah awal sehingga menjadi budaya dan pelanggan merasa lebih tenang,” katanya.

Adhi pemilik Nasi Uduk Betawi yang juga penggiat Komunitas Partner GoFood (Kompag) Surabaya mengaku terbantu dengan pemberian paket sanitasi dan keamanan makanan itu.

“Paket ini membantu kami menekan biaya operasional yang harus kami alokasikan agar tetap patuh pada langkah keamanan dan kebersihan makanan sesuai imbauan pemerintah,” ujarnya.

Platform Digital Jadi Sandaran di Masa Pandemi

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD) melakukan riset bertajuk “Peran Ekosistem Digital Gojek di Ekonomi Surabaya Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19.”

Hasil riset itu menunjukkan bagaimana GoFood menjadi penyangga ekonomi di Kota Surabaya dan menjadi sandaran warga yang penghasilannya terdampak pandemi.

Sebanyak 69 persen Mitra GoFood yang disurvei diketahui baru bergabung saat pandemi Covid-19 atau sejak Maret 2020 lalu. Sebanyak 46 persen di antaranya adalah pengusaha baru.

Riset LD juga menemukan, sebanyak 89 persen* mitra UMKM GoFood merasa mampu beradaptasi dengan pandemi karena berada di ekosistem Gojek. Mereka pun akan tetap bermitra untuk jangka panjang.

Melinda F Wijaya Owner and Operational Manager Ajinoya Japanese Street Food Surabaya mengakui, platform digital sangat membantu usahanya dalam bertahan di tengah pandemi.

Dia mengakui, restorannya sangat terpukul akibat pandemi. Dia bahkan rela memotong harga dan keuntungan supaya pelanggan setianya bisa tetap menikmati makanan kesukaan dengan kualitas sama.

“Kami tidak memungkiri, Grab dan GoFood sangat berjasa bagi keberlangsungan resto kami. Kami bikin promo di GoFood gratis ongkir dan promo diskon di Grab,” ujarnya kepada Suara Surabaya.

Hasil riset LD menunjukkan, pada 2019 lalu kontribusi mitra Gojek dari lima layanan baik GoRide, GoCar, GoSend, GoFood dan GoPay pada perekonomian nasional mencapai Rp12,1 triliun dengan metode nilai tambah.

Sementara, dengan memakai metode pendapatan domestik regional bruto (PDRB), nilai produksi ekosistem digital Gojek mencapai Rp15,7 triliun atau 2,9 persen PDRB Kota Surabaya.

Dr. Alfindra Primaldhi Peneliti LD menjelaskan, riset itu menunjukkan pentingnya peran ekosistem ekonomi digital dalam membantu UMKM untuk bertahan di masa pandemi.

“Kondisi pandemi tentu menguji resiliensi (ketahanan) dan kemampuan adaptasi para pelaku usaha di masa krisis. Salah satu adaptasi itu adalah perubahan usaha dari yang tradisional jadi digital,” katanya.

Hasil riset itu, kata Alfindra, menunjukkan bahwa para pelaku usaha termasuk di Surabaya, cukup realistis melihat dampak panjang pandemi. Tapi mereka juga tetap optimistis dengan berada dalam ekosistem ekonomi digital.

Alfianto Domy Aji Head Regional Corporate Affairs Gojek Wilayah Jatim dan Bali Nusra mengatakan, apa yang dilakukan GoFood memang bertujuan untuk itu.

“Meskipun pandemi COVID-19 membawa kita masuk pada situasi penuh ketidakpastian, kami harap inisiatif kami bisa mendukung keberlangsungan penghasilan mitra GoFood,” katanya.(den)

* Koreksi: kalimat ini telah mengalami perbaikan karena sebelumnya terjadi kesalahan penulisan yang berpotensi menimbulkan salah tafsir. Sebelumnya tertulis “…, 89 mitra UMKM GoFood merasa mampu beradaptasi dengan pandemi ….”
Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs