Kementerian Pertanian memperkirakan produksi gabah kering giling (GKG) pada April 2020 yang menjadi masa puncak panen raya mencapai sekitar 8,83 juta ton atau setara dengan 5,03 juta ton beras.
Gatut Sumbogodjati Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Selasa (31/3/2020), mengatakan bahwa pada masa panen ini diperkirakan produksi GKG bulan Maret 2020 mencapai 5,6 juta ton atau setara 3,19 juta ton beras.
Berdasarkan data perhitungan prognosa ketersediaan dan kebutuhan beras yang dilakukan oleh Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, stok beras dinyatakan aman bahkan sampai dengan akhir Mei 2020 masih surplus sekitar 7,77 juta ton.
“Perkiraan surplus untuk komoditas padi juga memberikan angin segar bagi eksportir beras,” kata Gatut, dilansir Antara.
Gatut mengatakan, bahwa selain upaya peningkatan ekspor beras khusus, pemerintah juga tengah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing beras umum di pasar intenasional. Salah satunya adalah penggunaan mekanisasi pertanian untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi.
“Memasuki masa panen raya padi, Kementerian Pertanian menginstruksikan kepada Brigade Alsintan yang ada di Dinas Pertanian di Kabupaten/Kota dan Provinsi untuk melayani permintaan panen dari petani,” kata dia.
Berdasarkan data Badan Ketahanan Pangan Kementan, perkiraan produksi beras sampai Mei 2020 mencapai 12,4 juta ton. Sementara itu, BUMN pangan Perum Bulog memiliki stok yang tersimpan di gudang-gudang seluruh Indonesia dengan total mencapai 1,4 juta ton dari total kapasitas gudang yang tersedia sebesar 3,8 juta ton.
Ketersediaan stok beras akan terus bertambah mengingat akan memasuki musim panen raya sehingga pasokan beras betul-betul aman tersedia bagi kebutuhan masyarakat dalam situasi apapun. (ant/ang/ipg)