Kadin Surabaya Optimis 2021 Ekonomi Indonesia Membaik

Dr Ir Jamhadi MBA Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya optimis ekonomi Indonesia membaik pada pertengahan 2021 mendatang. Meski tingkat ekonomi Indonesia terkontraksi hingga -5,2 persen, namun menurutnya situasi ini masih jauh lebih baik dibanding negara-negara lain.

“Indonesia masih oke lah, terkontraksi -5,2 persen. Melihat akhir 2020 sampai pertengahan 2021 saya yakin Indonesia bisa membaik sampai -3 persen itu sudah very good. Kenapa begitu? Karena partner-partner kita di luar negeri sampai tadi malam masih -17,5 persen di Perancis, Jerman -11 persen, Inggis masih -15 persen,” kata Jamhadi kepada Radio Suara Surabaya, Senin (19/10/2020).

Untuk memulihkan kondisi ekonomi negara, menurutnya pemerintah harus berfokus pada konsumsi dalam negeri agar banyak usaha-usaha yang bisa tumbuh. Ia juga berharap agar UU Cipta Kerja segera disahkan agar pembukaan lapangan kerja baru segera dapat terealisasikan.

“Dan UU Cipta Kerja, sebagian orang mengatakan bagus, sebagian lagi ya, dibaca saja. Saya baca bagus kok agar kemudahan lapangan kerja masih banyak dan pengusaha mampu membayar,” lanjutnya.

Sedangkan untuk sektor usaha yang diprediksi berkembang tahun depan, Jamhadi menilai sektor pertanian menduduki peringkat pertama. Menurutnya, pertanian masih memiliki peluang bisnis yang paling besar baru disusul sektor informasi dan komunikasi, lalu kesehatan.

Pertumbuhan usaha pertanian, lanjut Jamhadi, harusnya sudah menjadi perhatian bagi pengusaha muda. Ia juga menilai perlunya calon pengusaha untuk lebih banyak membaca hasil penelitian tentang mengembangan produk hasil pertanian.

“Harus diubah mindset-nya, agar anak-anak muda tertarik berusaha di bidang pertanian. Lalu teman-teman di pendidikan itu kan banyak hasil research, tentang pengolahan pangan apa pun ada itu bisa dimanfaatkan,” ujarnya.

Terakhir, ia berharap jika nantinya UU Cipta Kerja disahkan, maka pertumbuhan ekonomi di Indonesia bisa segera pulih setelah tujuh bulan terus merosot karena dampak pandemi Covid-19.(tin/iss)