Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan anjlok mendekati level 4.000.
Dilansir Antara, pada pukul 09.26 WIB, IHSG sendiri masih melemah 167,74 poin atau 4 persen ke posisi 4.027,2. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 33,43 poin atau 5,35 persen menjadi 591,32.
“Kami perkirakan IHSG akan kembali terkoreksi mengikuti melemahnya bursa saham AS dan regional,” tulis Tim Riset Samuel Sekuritas, Senin (23/3/2020).
Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan (Menkeu) mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun bergantung pada cara penanganan COVID-19, baik di dalam negeri maupun seluruh dunia.
Kementerian Keuangan sendiri telah membuat beberapa skenario terkait durasi COVID-19 dan kemungkinan terjadinya lockdown.
Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini masih bisa tumbuh 4 persen dengan skenario moderat.
Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa hanya tumbuh 2,5 persen bahkan 0 persen, jika durasi wabah COVID-19 lebih dari tiga sampai enam bulan. Terutama kalau penanganan bencana COVID-19 dengan cara lockdown.
Sementara itu, bursa saham AS kembali ditutup melemah Jumat pekan lalu (20/3/2020). Dow Jones terkoreksi sebesar 4,55 persen, S&P 500 turun 4,34 persen, sedangkan Nasdaq ditutup negatif 3,79 persen. Sedangkan bursa saham eropa ditutup positif.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 174,5 poin atau 1,05 persen ke 16.727,3, Indeks Hang Seng melemah 853,9 poin atau 3,74 persen ke 21.951,2, dan Indeks Straits Times melemah 171,27 poin atau 7,1 persen ke 2.239,47. (ant/ang)