Belanja di pasar tradisional Kota Surabaya, Jawa Timur, saat ini bisa dilakukan secara online atau daring setelah Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya meluncurkan layanan belanja daring sebagai upaya mengantisipasi penyebaran dan penularan Virus Corona atau Covid-19.
M. Taufiqurrahman Direktur Pembinaan Pedagang PD Pasar Surya di Surabaya, Sabtu (11/4/2020) mengatakan belanja daring adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tanpa masyarakat datang atau berbelanja ke pasar.
“Jadi kebutuhan masyarakat tetap bisa terlayani, tetapi pembeli tidak perlu datang ke pasar. Cukup dengan telepon,” katanya seperti yang dilansir Antara.
Menurut dia, PD Pasar Surya akan mengunggah nama dan nomor telepon pedagang di laman https://
pasarsurya.surabaya.go.id. Nama dan nomor telepon pedagang tersebut akan dikelompokkan berdasarkan pasar masing-masing.”Lalu klik menu belanja daring, pilih cabang area dan pilih pasarnya. Pastikan pembeli memilih pasar yang paling dekat dengan domisilinya,” ujarnya.
Pada pilihan pasar itulah dicantumkan daftar nama dan nomor telepon pedagang sehingga pembeli tinggal memilih pedagang yang dikehendaki sesuai dengan keinginan belanjanya.
“Selanjutnya, silakan telepon langsung, dan menyebutkan pesanan belanjaannya. Nanti belanjaan itu akan diantar dan pembayaran dilakukan di rumah,” kata M Taufiqurrahman.
Selain itu, lanjut dia, pengiriman bisa dilakukan langsung oleh pedagang yakni pesanan bisa diantar melalui jasa transportasi daring atau pengemudi ojek daring. Karena ada pengiriman, pembeli akan ada biaya tambahan yakni ongkos kirim.
“Tentang pengiriman ini bisa dilakukan komunikasi langsung antara pembeli dengan pedagang. Maksudnya, pengiriman inginnya menggunakan apa,” katanya.
Taufiqurrahman juga menyatakan layanan belanja daring ini bakal diterapkan di seluruh pasar yang dikelola PD Pasar Surya. Tetapi data yang sudah diuggah di laman memang belum mencakup semua pasar dan pedagang.
“Secara bertahap kita akan unggah terus nama pedagang dan nomor teleponnya karena sekarang kita juga sedang menginventarisir nama pedagang dan nomor teleponnya,” ujarnya.(ant/tin/ipg)