Sabtu, 23 November 2024

Mahfud MD Sosialisasi Omnibus Law Sekaligus Menemui Sahabatnya di Maspion

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Mahfud MD Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) berkunjung ke PT Maspion I di kawasan Gedangan, Sidoarjo, Sabtu (1/2/2020). Foto: Denza suarasurabaya.net

Mahfud MD Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) bersama Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke PT Maspion I di kawasan Gedangan, Sidoarjo, Sabtu (1/2/2020).

“Kunjungan kerja bersama Bu Gubernur ini dalam rangka tugas negara untuk menguatkan nasionalisme, wawasan kebangsaan, dan gerakan deradikalisasi,” kata Mahfud MD.

Selain itu, Mahfud mengatakan, dia sengaja berkunjung ke Maspion dalam rangka menjalankan tugas dari presiden untuk menyosialisasikan omnibus law cipta lapangan kerja.

“Supaya diingat, omnibus law itu bukan undang-undang investasi, tetapi undang-undang penciptaan lapangan kerja. Sebab itu, pengembangan perusahaan harus berorientasi menciptakan lapangan kerja.”

Melalu omnibus law ini, pemerintah akan mempermudah proses investasi melalui penyederhanaan undang-undang. Dia juga menegaskan, omnibus law ini bukan hanya untuk China.

“Tetapi juga untuk mempermudah investasi bagi negara-negara Arab, Amerika, Jepang, termasuk investor-investor dalam negeri. Itu dipermudah cara-cara atau prosedur investasinya,” katanya.

Mahfud yang sempat berkeliling pabrik bersama Khofifah didampingi Alim Markus Bos Maspion Group juga mengatakan, pertemuan dengan Bos Maspion itu juga menjadi salah satu tujuan kunjungannya.

“Ketiga, saya hari ini memang untuk memenuhi undangan Pak Alim Markus, sahabat saya, yang sudah lama mengundang saya tapi baru sempat sekarang. Itu saja,” ujarnya.

Mengenai omnibus law Alim Markus mengatakan, sebagai pengusaha dia menyerahkan semua proses pematangan undang-undang ini kepada pemerintah. Dia akan menerima apapun hasilnya.

“Omnibus law ini, kan, lagi digodok. Pengusaha itu menerima saja. Saya tidak ingin antara pengusaha dengan pekerja selisih pendapat, jangan. Saya enggak mau. Pekerja adalah mitra perusahaan,” ujarnya.

Alim pun menyadari pentingnya penciptaan lapangan kerja di Indonesia, supaya 270 juta penduduknya sejahtera dengan mendapatkan pekerjaan di dalam negeri, tidak perlu ke luar negeri.

“Saya sendiri juga merasakan, kalau saya jadi pekerja ya’apa (bagaimana) Lapangan kerja ini (memang) harus diciptakan. Masak sampai kerja di negara lain, keluarganya berantakan. Belum lagi di sana disiksa sama majikannya,” ujarnya.

Sebagai negara merdeka, Alim berpendapat, memang sudah seharusnya warga negaranya bisa mencari pekerjaan yang layak di dalam negeri tanpa harus mengais rezeki di negeri lain.

“Pokoknya saya percayakan sama pemerintah. Untuk kedua belah pihak, pasti (dampaknya) bagus,” katanya.(den/ang/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs