Kementerian Perdagangan menyatakan, produk bawang putih impor siap membanjiri pasar tradisional di Tanah Air. Ini untuk menurunkan harga bawang yang kini masih tinggi di kisaran Rp48.000 per kilogram sampai Rp50.000 per kilogram, menjelang Ramadhan ini.
Srie Agustina Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan usai memantau operasi pasar bawang putih di Pasar KM 5, Palembang, Minggu (28/4/2019), mengatakan pemerintah sudah mengeluarkan persetujuan impor bawang putih sebanyak 115 ribu ton. Ini untuk delapan pengekspor yang secara bertahap barangnya telah tiba di Indonesia.
“Saat ini, kapal-kapal pengangkut bawang putih impor ini sudah masuk Indonesia. Secara bertahap akan tiba semua sesuai surat izin,” katanya, dilansir Antara.
Ia mengatakan, pasokan 115 ribu ton itu diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga beberapa bulan ke depan. Ratusan ton bawang putih ini secepatnya akan dikirim ke pasar-pasar tradisional untuk memenuhi gudang-gudang distributor yang mulai kosong.
Selain itu, juga akan dilakukan operasi pasar, yang khusus menyasar pedagang-pedagang pengecer dengan ketentuan mereka harus menjual seharga Rp30.000/kg karena membeli ke pemerintah hanya Rp22.500/kg.
Dengan upaya masif ini, Srie optimistis harga bawang putih akan kembali normal di kisaran Rp30.000/kg pada awal Ramadhan.
Ketika ditanya penyebab kenaikan harga bawang putih ini, Srie mengatakan salah satunya karena kebutuhan bawang putih periode Januari-April 2019 ternyata tidak bisa ditutupi oleh kelebihan pasokan impor tahun lalu.
Pada 2018, pemerintah mengimpor 450 ribu ton bawang putih dan ternyata masih ada kelebihan. Kelebihan itu, diperkirakan pemerintah dapat mencukupi kebutuhan Januari hingga April 2019, namun para distributor besar tidak menginginkan gudang-gudangnya kosong sehingga tidak semuanya dilepas ke pasar.
Berkaca dari hal ini, lanjut Srie, pemerintah sudah memutuskan bahwa pada 2019 dinaikkan kuota impor bawang putih menjadi 520 ribu ton.
“Pada prinsipnya, pemerintah berupaya menahan gejolak harga bawang putih. Sejauh ini, sudah ada tren turun sejak dilakukan operasi pasar pada sepekan lalu. Kami akan melakukan ini terus sampai harga stabil,” ujarnya.(ant/ang/dwi)