Jamhadi Calon Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur periode 2019-2024 menjamin, bahwa berbisnis di Provinsi Jawa Timur (Jatim) saat ini lebih mudah.
“Urus izin dengan OSS (Online Single Submission) di Jatim begitu mudah,” kata Jamhadi yang juga Direktur Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Institute Jawa Timur di bawah kepemimpinan La NYalla Mattaliti di Surabaya, Sabtu (14/12/2019.
Menurut Jamhadi, hal itu pernah disampaikan pada saat pertemuan dengan delegasi Singapura, I Gede Ngurah Swajaya Duta Besar RI Untuk Singapura, Barlianto Atase Ekonomi, Hari Sunogo Konsul Kehormatan Selandia Baru dan Hadisusilo dari Finna yang di Singapura.
Jamhadi menjelaskan, tahapan pengurusan izin dengan OSS yakni setelah register dapat Nomor Izin Berusaha (NIB) lalu membuat komitmen urus izin.
“Maka dalam waktu tiga pekan pembangunan konstruksi bisa dimulai,” ujarnya, dilansir Antara.
“Kita yakinkan ke delegasi bisnis Singapura dan Pak Dubes bahwa ada hasil questionnaires serta testimoni dengan investor di Jatim bahwa saat ini benar-benar mudah berbisnis di Jatim.” kata dia.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu ada sejumlah mahasiswa mahasiswi dari National University of Singapore dan Lee Kwan Yew University berkunjung ke Kadin Institut di Surabaya.
Kehadiran para mahasiswa NUS tersebut dalam rangka belajar dan mengetahui lebih lanjut tentang produktivitas, pariwisata, dan entrepreneur di Jawa Timur. Mereka juga ingin tahu lebih banyak bagaimana Jawa Timur memiliki sarana dan infrastruktur dalam mendukung keberadaan pariwisata dan produktivitas penduduknya.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Jamhadi menyebutkan, jumlah turis asing atau wisatawan mancanegara (Wisman) yang datang ke Jawa Timur melalui pintu masuk Juanda pada Oktober 2019 naik sebesar 2,09 persen dibandingkan September, yaitu dari 20.719 kunjungan menjadi 21.152 kunjungan.
Wisman terbanyak pada Oktober berkebangsaan Malaysia yang mencapai 5.661 kunjungan atau naik 5,95 persen, diikuti Singapura dengan 2.362 kunjungan atau turun 6,82 persen, dan China sebanyak 2.284 kunjungan atau turun sebesar 2,31 persen dibandingkan September 2019.
Sedangkan investor asing yang menanamkan modalnya di Jawa Timur pada semester I 2019, total investasi di Jatim mencapai Rp32,05 triliun terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) Rp6,55 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp25,50 triliun.
Lima investor tertinggi yang berinvestasi ialah Singapura sebesar 4,298 miliar dolar AS, Jepang 1,628 miliar dolar AS, Inggris 771,92 juta dolar AS, Belanda 496,9 juta dolar AS, dan Malaysia 496,3 juta dolar AS.
Sektor terbanyak yang jadi incaran investasi ialah listrik, gas, air 36,33 persen, lalu industri makanan 29,38 persen, industri kimia dasar, barang kimia, farmasi 20,66 persen, industri logam, barang dari logam, mesin, elektronik 15,99 persen, dan transportasi, gudang, telekomunikasi 11,58 persen.(ant/ang/iss)