Sabtu, 23 November 2024

Hasil Riset: Grab Berkontribusi Rp8,9 Triliun untuk Perekonomian Surabaya

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Diskusi Publik Manfaat Ekonomi Digital-Grab For Good: Kontribusi Grab terhadap Ekonomi Indonesia di Surabaya, Senin (4/11/2019). Foto: Denza suarasurabaya.net

Hasil riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics mengklaim, Grab Indonesia telah berkontribusi Rp8,9 triliun bagi perekonomian Surabaya pada 2018 lalu.

Studi peran ekonomi digital itu menjadikan Grab sebagai studi kasus. Baik mitra pengemudi Grab Car, Grab Bike, merchant (restoran, kafe, atau warung) Grab Food, dan agen Grab Kios (Kudo).

Studi ini berlangsung pada November-Desember 2018 di lima kota besar di Indonesia. Antara lain di Jakarta, di Bandung, Surabaya, Makassar, dan juga di Medan.

Hasilnya, CSIS dan Tenggara Strategics mengklaim kontribusi Grab pada ekonomi Surabaya Rp8,9 triliun pada 2018. Baik dari mitra Grab Food Rp4,2 triliun, Grab Bike Rp3,5 triliun, Grab Car Rp1,1 triliun, dan Grab Kios Rp49 miliar.

Studi itu mengklaim, pendapatan mitra pengemudi Grab Bike di Surabaya meningkat 144 persen dan Grab Car 114 persen. Penjualan mingguan merchant Grab Food di Surabaya juga meningkat 34 persen.

Selain peningkatan pendapatan mitra, Grab juga diklaim berkontribusi menciptakan lapangan kerja. Antara lain 38 persen mitra pengemudi Grab Bike di Surabaya, 40 persen agen individual Grab Kios, dan 35 persen mitra pengemudi Grab Car.

Secara nasional, studi yang dilakukan CSIS dan Tenggara Strategics itu menunjukkan bahwa Grab Indonesia sudah berkontribusi sebesar Rp48,9 triliun untuk perekonomian nasional.

Kontribusi ekonomi nasional itu salah satunya didapat dari penciptaan lapangan kerja. Ada 32 persen mitra Grab Bike dan 24 persen mitra Grab Car di Indonesia yang sebelumnya tidak punya pendapatan tetap.

Dari tawaran peluang pendapatan kepada sekitar 300 ribu pengemudi Grab dan 40 ribu agen Grab Kios yang menganggur, input ekonomi Grab diperkirakan mencapai Rp16,4 triliun pada 2018.

Yose Rizal Damuri, Kepala Departemen Ekonomi CSIS mengatakan, salah satu kesimpulan riset itu, teknologi digital berpotensi melandasi pembangunan ekonomi inklusif bagi usaha kecil dan masyarakat umum.

“Melalui riset ini, kita melihat bagaimana Grab memberikan peluang yang sama bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, termasuk Surabaya untuk mengambil peran dalam ekonomi digital,” ujarnya di Surabaya, Senin (4/10/2019).

Sebab itu, kata Yose, formulasi kebijakan terkait ekonomi digital harusnya mempertimbangkan kesejahteraan seluruh pihak supaya manfaatnya bisa dirasakan secara optimal.

“Pertumbuhan ekonomi harus dinikmati setiap orang dari berbagai kalangan di Indonesia. Baik bisnis-bisnis skala kecil dan masyarakat umum. Satu-satunya cara agar sukses, memastikan setiap pihak benar-benar menjalankan fungsinya,” katanya.

Pada level Asia Tenggara, Laporan Dampak Sosial Grab 2018-2019 yang diluncurkan 24 September lalu menunjukkan, estimasi kontribusi Grab mencapai USD5,8 miliar (Rp81,5 triliun) terhadap perekonomian Asia Tenggara pada 12 bulan hingga Maret 2019.

Dampak sosial Grab tampak pada dua aspek, pertama pembukaan akses perbankan kepada usaha kecil dan menengah (UKM), yang mana 1,7 juta UMKM di Asia Tenggara dibantu Grab membuka rekening bank pertama mereka.

Tirza Reinata Munusamy, Deputy Head of Public Affairs Grab Indonesia mengatakan, Indonesia siap jadi salah satu ekonomi terbesar di Asia. Tetapi pada kenyataannya tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama ikut tumbuh bersama Indonesia yang tengah tumbuh.

“Jika sektor swasta secara aktif menciptakan program-program komunitas lokal, teknologi dapat lebih dijangkau banyak orang. Proses pembelajaran keterampilan baru pun bisa segera mengubah kehidupan lebih banyak orang Indonesia,” ujarnya.

Grab, kata dia, ingin membangun sebuah platform inklusif. Grab juga berkomitmen menciptakan dampak positif dan berkelanjutan di setiap negara tempat perusahaan itu beroperasi.(den/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs