Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Jawa Timur mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun-tahun sebelumnnya. UMKM juga disebut-sebut sebagai tulang punggung ekonomi Jawa Timur karena selalu mengalami penguatan tiap tahunnya.
Dr. Ir. Drajat Irawan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim mengatakan bahwa, penetrasi pelaku-pelaku usaha di jatim pada dasarnya relatif merata.
“Berdasar data BPS, UKM dari tahun ke tahun naik. Tahun 2008 sebesar 4,8 juta, 2012 sebesar 6,8 juta, dan pada 2016 mencapai 12,1 juta. Walaupun masih dominan di Surabaya, Sidoarjo, Probolinggo, dan pasuruan,” katanya dalam talkshow rangkaian Hari Pers Nasional 2019 di Radio Suara Surabaya, Rabu (16/1/2019). Tahun ini, Hari Pers Nasional bekerja sama dengan Dinas Kominfo Jatim mengusung tema besar “Pers Berperan Memulihkan Krisis Ekonomi”.
Ia juga menyebutkan bahwa, hingga saat ini Industri Kecil Menengah (IKM) di Jawa Timur mencapai 400 ribu di market place digital.
“Artinya 10 persen IKM di Jawa Timur sudah pakai internet, ini pertanda pertumbuhan industri kita semakin terdorong maju,” katanya.
Drajat Irawan menambahkan bahwa, transaksi-transaksi melalui digital juga cukup signifikan, walaupun transaksi offline masih jauh lebih besar.
“Yang menarik adalah Jawa Timur akan mengkonsistenkan market place untuk memasarkan produk-produk lokal dan juga terhadap ketersediaan bahan baku,” ujarnya.
Kehadiran teknologi digital ini diharapkan dapat mendorong transaksi perdagangan dan mendorong tumbuhnya industri-industri baru maupun penguatan industri yang sudah ada. (wil/ipg)