BI Jatim: Tol Trans Jawa Berdampak Positif Bagi Perekonomian Jatim

Peresmian Tol Trans Jawa yang menghubungkan Jakarta-Surabaya membawa dampak positif bagi sektor perekonomian masyarakat di Jawa Timur.

Difi Ahmad Johansyah Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur mengatakan, Pulau Jawa selama ini dianggap sebagai wilayah paling maju di Indonesia, tak terkecuali wilayah Jawa Timur. Dengan dibangunya fasilitas infrastruktur seperti ini, Difi yakin perekonomian Jawa Timur akan meningkat.

“Kita cukup gembira karena pembangunan infrastruktur kita semakin terlihat konektivitasnya, sehingga pada 2019 polanya semakin baik karena ada (Tol, red) Trans Jawa yang akan mengubah perilaku ekonomi, yang tidak menutup kemungkinan akan muncul sentra-sentra ekonomi baru di sekitar jalan baru,” ujae Difi ketika ditemui seusai menjadi pemateri Pelatihan Wartawan Ekonomi Jatim di Probolinggo pada Kamis (30/1/2019).

Difi mengatakan, ada beberapa cara mendatangkan para wisatawan ke Jawa Timur seperti promosi, perkembangan infrastruktur yang ada, pengembangan jasa seperti kuliner, dan pengembangan souvenir bagi pelaku UMKM.

“Di awal tahun 2019 ini, kita akan bekerjasama dengan Pemerintah untuk berupaya memaksimalkan kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara untuk berkunjung ke Jawa Timur,” katanya.

Dia mengatakan, Jawa Timur juga dinilai memiliki ketahanan ekonomi yang cukup baik terhadap berbagai risiko termasuk pengaruh ekonomi global. Menurut Difi, berdasarkan riset pasar BI, industri yang sangat potensial untuk dikembangkan tahun ini yakni komoditas kopi, industri kulit dan alas kaki, serta sektor pariwisata.

“Dampaknya bagus sekali. saya berharap wisatawan yang datang berkunjung sekaligus membeli oleh-oleh khas Jatim. Karena hal kecil semacam itu yang bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar. Ekonomi ini penting, akan menumbuhkan perdagangan, barang-barang diangkut lebih lancar,” pungkasnya. (bas/rst)