Pembangunan Jalan Tol Pandaan-Malang di Jawa Timur diharapkan mampu meningkatkan geliat pariwisata termasuk sektor perekonomian untuk wilayah Kota Malang karena memudahkan mobilitas wisatawan yang berkunjung ke kota tersebut.
Agung Harjaya Buana Kepala Seksi Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang mengatakan bahwa selama ini banyak keluhan dari para wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang dari arah Surabaya, terkait waktu tempuh yang lama akibat tingkat kemacetan tinggi.
“Harapannya dengan kemunculan tol tadi, secara ekonomi dan pariwisata bisa mengangkat daerah yang ada di sekitar pintu keluar tol. Selain itu juga diharapkan memudahkan mobilitas penduduk termasuk wisatawan,” kata Agung di Kota Malang, Selasa (16/4/2019).
Agung menjelaskan, untuk mendorong perputaran roda perekonomian dan sektor pariwisata Kota Malang, Pemerintah Kota Malang berupaya untuk menghadirkan destinasi wisata baru yang letaknya tidak jauh dari gerbang keluar tol Pandaan-Malang.
Salah satu rencana yang sedang digagas adalah destinasi wisata Kampung Arema yang akan menyajikan kuliner khas Kota Malang, bahasa unik khas Malang, termasuk adat istiadat serta bangunan rumah khas kota terbesar kedua di Jawa Timur tersebut.
“Selain itu, untuk wilayah pintu keluar di Madyopuro, kami mendorong masyarakat untuk bisa memberikan layanan berupa area peristirahatan, dan juga adanya potensi wisata di daerah tersebut,” kata Agung seperti dilansir Antara.
Agung menjelaskan, sudah seharusnya daya dukung infrastruktur di Kota Malang ditingkatkan mengingat, kota yang sesungguhnya dirancang untuk 300.000 penduduk, kini sudah memiliki penduduk hampir satu juta orang. Jumlah tersebut, belum termasuk kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Agung menambahkan, dengan adanya kemudahan mobilitas para wisatawan tersebut, diharapkan bisa ditangkap menjadi sebuah peluang untuk meningkatkan geliat perekonomian Kota Malang. Sektor-sektor unggulan seperti kuliner dan buah tangan asal Kota Malang, memiliki potensi yang cukup besar.
Terlebih, jika rencana untuk membuka Bandara Abdul Rachman Saleh menjadi bandara internasional terlaksana, dampak secara ekonomi yang akan dirasakan masyarakat Kota Malang akan sangat tinggi ketika peluang tersebut ditangkap dengan baik.
“Oleh karena itu, infrastruktur sebagai pintu utama pengembangan ekonomi di daerah Kota Malang, menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari peningkatan ekonomi masyarakat,” ujar Agung.
Sesungguhnya, Tol Pandaan-Malang direncanakan akan diresmikan oleh Joko Widodo Presiden pada 12 April 2019. Namun, peresmian tersebut ditunda hingga saat ini. Total investasi tol tersebut mencapai Rp 5,9 triliun, dengan nilai konstruksi sebesar Rp 3,7 triliun dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan (PP).
Tol Pandaan-Malang terdiri dari lima seksi, Seksi 1 Pandaan-Purwodadi sepanjang 15 km, Seksi 2 Purwodadi-Lawang sepanjang 8 km, Seksi 3 Lawang-Singosari sepanjang 7 km, Seksi 4 Singosari-Pakis sepanjang 4 km, dan Seksi 5 Pakis-Malang sepanjang 4 km.(ant/iss/ipg)