Nota kesepahaman tiga kerja sama antarbisnis (B to B) Jawa Timur dengan Inggris untuk sejumlah bidang ditandatangani di Gedung Negara Grahadi, Selasa (27/8/2019).
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur dan Owen John Jenkins Duta Besar Inggris untuk Indonesia menyaksikan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding/Nota Kesepahaman) itu.
Satu di antara tiga kerja sama itu pembangunan pusat pengelolaan limbah industri (PPLI) dan bahan beracun dan berbahaya (B3) di Dawarblandong, Mojokerto.
Perwakilan Serba Dinamik Internasional Limited (SDI Ltd.), perusahaan di bidang mesin dan peralatan Industri asal Inggris dan PT Jatim Grha Utama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Timur menandatangani MoU itu.
Dubes Inggris dan Gubernur Jatim menyaksikan penandatanganan MoU pembangunan Pengelolaan Limbah Industri dan B3 di Mojokerto, Selasa (27/8/2019). Foto: Denza suarasurabaya.net
Dua kerja sama lainnya di bidang pendidikan. Pertama, kerja sama vokasi pengelasan bawah laut antara Welding Institute, Inggris, dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Kedua, kerja sama peningkatan kualitas dan kuantitas guru Bahasa Inggris di Jawa Timur antara Cambridge Univerity dengan Universitas Negeri Airlangga (Unair) Surabaya.
Owen John Jenkins Dubes Inggris untuk Indonesia mengatakan, dia datang ke Grahadi untuk mendampingi sejumlah lembaga dan perusahaan asal Inggris yang akan berinvestasi di Jatim.
“Selain itu, kami datang ke sini juga untuk melihat potensi dan peluang investasi di masa mendatang di Jawa Timur, termasuk di antaranya di bidang energi,” katanya di Grahadi.
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengatakan, Inggris sedang menyiapkan investasi senilai Rp500 triliun untuk Indonesia. Pemprov juga meminta investasi itu juga dialirkan di Jawa Timur.
“Sebagian untuk tambahan investasi LRT di Jakarta, kemudian ada Jawa Barat, kemudian kami minta juga investasi untuk rencana LRT di Jawa Timur. Ini yang saya sampaikan untuk koneksitas Gerbang Kertosusila,” kata Gubernur.
Dalam pertemuan di Grahadi, keduanya, Gubernur Jatim dan Dubes Inggris berbincang tentang potensi investasi lainnya di Jawa Timur. Yakni tentang energi baru terbarukan.
“Pak Dubes menyampaikan, kemungkinan Inggris tertarik investasi solar panel dan (pengolahan) sampah plastik menjadi energi,” katanya.
Sayangnya, Khofifah maupun Owen tidak menyebutkan berapa besaran investasi yang akan disalurkan dan dibutuhkan untuk dua hal itu. Pemprov Jatim dan Inggris akan bahas lebih lanjut kerja sama itu.(den/iss/ipg)