Jumat, 22 November 2024

Pemprov Rencanakan Kawasan Industri Otomotif Baru di Jatim

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Pembukaan Gaikindo Indonesian Internasional Motor Show (GIIAS) 2019 di Grand City Surabaya, Jumat (29/3/2019) yang dihadiri oleh Airlangga Hartarto Menteri Perdagangan dan Perindustrian (Menperin) RI dan Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur. Foto: Denza suarasurabaya.net

Saat membuka Gaikindo Indonesian Internasional Motor Show (GIIAS) 2019 di Grand City Surabaya, Jumat (29/3/2019), Airlangga Hartarto Menteri Perdagangan dan Perindustrian (Menperin) RI menyinggung soal terbukanya jalan bagi Jatim untuk menangkap peluang industri otomotif.

Ini berkaitan dengan tersambungnya berbagai wilayah melalui Tol Trans Jawa yang menghubungkan berbagai wilayah Jawa Timur mulai dari Surabaya hingga ke Jawa Tengah dan Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Salah satu yang ditekankan oleh Airlangga Menperin adalah industri komponen kendaraan. Jawa Timur menurutnya berpotensi untuk mengimbangi industri komponen yang ada di Karawang dan Bekasi. Purwakarta, Jawa Barat, menurutnya sudah bisa.

Berkaitan dengan industri motor listrik yang juga sedang menjadi perhatian pemerintah, sampai ada pemberian insentif untuk investasi industri di bidang ini, Jawa Timur memiliki akses yang lebih memungkinkan untuk menumbuhkan industri komponen baterai.

“Nikel dan Cobaltnya ada di Sulawesi. Seharusnya Jawa Timur memiliki akses yang lebih mudah. Saya kira Jawa Timur kalau memang mau menangkap peluang ini, kami di Kementerian akan memberikan fasilitas,” ujar Airlangga.

Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur mengaku akan serius menanggapi masukan itu. Dia sendiri mengaku ingin mengembangkan industri otomotif di Jawa Timur, terutama untuk menyerap tenaga kerja lulusan Sekolah Menengah Kejuruan yang ada di Jawa Timur.

“Itulah yang kemudian harus benar-benar kita tangkap. Kami melihat, industri kita (Jatim) ini, hampir 2/3 masih industri rokok, tembakau, makanan, dan minuman. Bukan mau meninggalkan tapi ini upaya untuk mendiversifikasi, supaya landasan industri kita lebih luas lagi,” ujarnya.

Emil mengatakan, pemerintahan yang baru dia mulai bersama Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim masih menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dia akan mulai memetakan semua potensi industri otomotif ini agar masuk dalam RPJMD itu.

Dia menyadari, perlu ada strategi baru di RPJMD agar Pemprov, Pemkab dan Pemkot, bahkan Pemerintah Pusat bisa lebih aktif lagi menyediakan lahan kawasan industri baru. Menurutnya tidak ada yang salah dengan ini, dan upaya ini bukan untuk berpihak kepada industri besar.

“Industri besar itu tumpuan juga untuk membuka peluang industri kecil. Itu yang disebut Backward Forward Linkadge. Backward linkadge-nya banyak UMKM yang bisa memproduksi manufaktur sparepart tertentu, forward linkadge-nya kepada industri kecil lain: yang bikin stiker mobil, modifikasi mobil, itu kan industri kecil,” ujarnya.

Emil juga info menangkap peluang industri perakitan otomotif. Masalahnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini juga mengembangkan kawasan baru Industri seperti kawasan industri di Patimban, Jawa Barat yang akan terhubung ke Kertapati dan Majalengka.

“Saya ketemu Kang Ridwan Kamil, beliau bilang akan mengembangkan itu. Kemudian menawarkan, “Pak Wagub, monggo di Jawa Timur, sampaikan ke Bu Gubernur, peran apa yang bisa dibagi?” Ini akan kami tindaklanjuti,” ujarnya.

Emil melihat, di daerah ring satu Jawa Timur (Mojokerto, Pasuruan, Sidoarjo, Gresik, Surabaya) sudah sangat tinggi upah pekerja. Ini menandakan tingginya tingkat industri di kawasan ini. Namun dia memastikan, harus ada SIER atau PIER baru di Jawa Timur untuk menangkap peluang industri otomotif.

“Harus itu. Itu sudah pasti. Karena kita sudah punya konektivitas bagus ke arah Selatan menuju Solo. Kita lihat Nganjuk, Jombang ke Kertosono, Ngawi, Madiun, Selatan Bojonegoro potensial. Tapi yang harus dipikirkan jargas dan ketersediaan listrik. Tidak hanya itu, ada satu lagi potensi di Probolinggo. Pelabuhannya menjadi strategis untuk memecah konsentrasi di Perak dan Teluk Lamong,” ujarnya.(den/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs