Demi mengajak para pemuda milenials turut menggenjot perekonomian di Jawa Timur, pemerintah provinsi menggelar Festival Ekonomi Milenials 2019 pada 13-15 Desember di Grand City Surabaya.
Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur mengklaim, Jawa Timur adalah provinsi pertama di Indonesia yang menjemput era gig economy melalui program Milenial Job Center (MJC).
MJC adalah program pemberdayaan anak muda atau generasi millenial yang punya potensi besar di bidang perekonomian. Program ini menjembatani mereka dengan mentor berpengalaman.
“MJC menyiapkan talent, mentor, sekaligus mempertemukan talent dengan klien, supaya mereka siap menyambut gig economy global,” kata Emil dalam sambutan pembuka festival itu, Jumat (13/12/2019).
Festival Ekonomi Milenials yang digelar Pemprov Jatim mulai hari ini pun adalah pilot project MJC sebagai bagian program Nawa Bhakti Satya, yang diusung Khofifah-Emil sejak kampanye Pilgub 2018.
Festival Ekonomi Milenials menggabungkan produk ekonomi kreatif dengan MJC sebagai salah satu penggerak atau inisiator ekonomi kreatif di Jawa Timur, melibatkan 300 peserta dari berbagai sektor.
Beragam produk ekonomi kreatif unggulan Jatim dari 16 subsektor ekonomi kreatif dipamerkan dalam Festival Ekonomi Milenials. Dari kuliner, musik, seni rupa, kriya, produk digital, dan lain sebagainya.
Tidak hanya memamerkan produk, ada sejumlah workshop menarik berbagai sektor ekonomi kreatif melibatkan kepala daerah, talenta dan mentor, berbagai nara sumber, serta komunitas insan kreatif.
Emil bilang, MJC Jatim ingin menghadirkan ekonomi kreatif lebih inklusif secara desain maupun segmen, sehingga ke depan, sektor ini bisa mendongkrak 2 sampai 3 persen pertumbuhan ekonomi.
Perhelatan Festival Ekonomi Millenials 2019 ini pun menjadi pedoman dan aksi pelaksanaan festival di tahun mendatang sehingga lebih banyak talenta dengan ide kreatif yang muncul.
Dyah Wahyu Ermawati Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setdaprov Jatim mengatakan, road map pembangunan ekonomi kreatif telah disusun Badan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jatim.
Melalui road map itu, Pemprov Jatim di tahun-tahun yang akan datang berharap, ada cluster subsektor potensial ekonomi kreatif yang teridentifikasi supaya wajah ekonomi kreatif Jatim makin kuat dan makin dikenal.
“Dengan demikian gig workers masa depan dapat bermunculan. MJC juga memfasilitasi insan ekonomi Jatim untuk membangun jaringan,” katanya.
Ekonomi kreatif, kata Erma, bukan sekedar gagasan ide namun juga untuk memperluas kemampuan dalam bidang sosial, budaya, hingga ekonomi.
“Kalau semua potensi itu bisa tereksplorasi, harapannya ke depan akan tercipta lebih banyak lapangan kerja baru di Jawa Timur,” katanya.(den)