Jumat, 22 November 2024

Pemerintah Dahulukan Produksi Amdes daripada Gesits

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi motor listrik Gesits (Garansindo Electric Scooter ITS). Foto: Humas ITS

Hingga akhir Maret 2019 ini pemerintah belum menunjukkan komitmen untuk memproduksi motor listrik Gesits, hasil riset sejumlah ahli mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), secara massal.

Padahal sekitar November 2018 silam, Mohammad Nasir Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) menyatakan, Gesits akan mulai diproduksi massal pada Januari 2019.

Bahkan, pada kesempatan di Surabaya, saat itu, Nasir menyatakan, pabrik untuk produksi Gesits, yang telah dicoba oleh Joko Widodo Presiden pada 2018 silam, sudah disiapkan di Sentul, Jawa Barat.

Airlangga Hartarto Menteri Perindustrian, setelah membuka Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2019 di Surabaya mengatakan, Gesits masih sedang dalam persiapan.

Kemenperin, kata dia, justru mendorong produksi Alat Mekanis Multiguna Perdesaan (Amdes) yang direncanakan berkapasitas 3.000 unit per tahun dan bisa meningkat hingga 15 ribu unit per tahun.

Amdes adalah kendaraan perdesaan menggunakan mesin diesel bertenaga 14 PK yang sempat dijajal Jokowi pada Indonesian Internasional Motor Show (IIMS) 2018 di Jakarta.

Amdes adalah produk unggulan Kemenperin yang mana pada IIMS 2018 dipamerkan di booth kementerian itu. Saat itu Jokowi langsung meminta Amdes segera diproduksi, sama halnya ketika menjajal Gesits di Istana Negara 2018 silam.

“Gesits sedang dalam persiapan. Belum diproduksi. Tapi Amdes sudah. Prototipe-nya sudah ada di Palu dan Lampung, juga Jawa Tengah (Klaten),” ujarnya.

Pada 2018 silam, Mohammad Nasir Menristekdikti mengatakan, Gesits adalah inovasi membanggakan hasil riset akademisi di Jawa Timur. Kecanggihannya sudah menandingi motor listrik buatan luar negeri.

Menurut Nasir, Gesits akan menerapkan teknologi canggih pada speedometer-nya yang bisa digunakan sebagai telepon pintar. Kecepatannya pun sudah bisa mencapai 100 km/jam.

Dia menyebutkan, di awal produksi Gesits, kapasitas produksinya bisa mencapai 50-60 ribu unit per tahun atau sekitar 5.000 unit per bulan dan akan terus ditingkatkan.

Tidak hanya pabrik, dealer penjualan motor listrik Gesits ini juga sudah disiapkan. Konsepnya, tidak berbeda dengan dealer kendaraan bermotor lainnya.

Bahkan, Nasir saat itu juga sudah menyebutkan perkiraan harga motor listrik ini di pasaran yang tidak akan mencapai ratusan juta seperti produk motor listrik yang sekapasitas dengan Gesits dari luar negeri.

Dia memperkirakan, harga motor Gesits ini hanya sekitar Rp20 jutaan saja. Seharusnya, produksi massal motor Gesits ini sejalan dengan target 20 persen kendaraan listrik Indonesia pada 2025. Sementara Amdes, sebagaimana diketahui adalah kendaraan berbahan bakar diesel.(den/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs