Mukhamad Misbakhun anggota Komisi XI DPR RI mengharapkan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) pada periode 2019-2024 mendatang mampu memacu pertumbuhan ekonomi hingga tujuh persen melalui investasi. Menurut dia, kunci penting untuk memacu investasi adalah membentuk tim ekonomi pemerintah yang benar-benar bisa dipercaya dan memahami visi Presiden Ketujuh RI tersebut.
“Saya berharap ada perombakan besar-besaran tim ekonomi Presiden Jokowi jilid kedua. Bagaimanapun, cita-cita Pak Jokowi sangat tinggi, misalnya sebelum pemilu usai beliau sudah mewacanakan pemindahan ibu kota dan mau membawa Indonesia menjadi negara maju,” kata Misbakhun di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (17/5/2019).
Influencer Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo – Ma’ruf Amin itu menjelaskan, tim ekonomi pemerintahan periode 2019-2024 harus mengerti pasar secara riil.
“Yaitu bagaimana regulasi bisa berjalan dan mewujudkan cita-cita Presiden Jokowi,” kata dia.
Sementara Bambang PS Brodjonegoro Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas sependapat dengan Misbakhun tentang pentingnya memacu pertumbuhan ekonomi melalui investasi. Mantan Menteri Keuangan itu menjelaskan, pemerintah akan menggalakkan investasi dalam industri pengolahan dan jasa dengan nilai tambah tinggi.
“Pemerintah ke depan juga akan melakukan perbaikan iklim investasi termasuk perbaikan sistem tenaga kerja. Lalu menggalakkan industrialisasi berbasis sumber daya alam,” ujarnya.
Adapun F Stevan Purba Direktur IndoSterling Aset Manajemen menilai kondisi fundamental Indonesia saat ini masih baik meski ada pengaruh eksternal akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok. Namun, Stevan melihat potensi dana tabungan untuk investasi bidang infrastruktur.
“Investasi infrastruktur yang ada berpotensi mendongkrak pertumbuhan ekonomi mencapai tujuh persen dan masih butuh lebih banyak lagi,” kata dia.
Hanya saja, kata Stevan, ada hal selain infrastruktur fisik yang memerlukan perhatian serius. Yakni infrastruktur lunak.
Menurutnya, infrastruktur lunak bisa melengkapi kenaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Meningkanya infrastruktur yang dan diiringi infrastruktur lunak lalu dipadukan dengan teknologi bisa digunakan untuk membangun infrastruktur ke depan,” jelasnya.(faz/tin/ipg)