Jumat, 22 November 2024

Khofifah Ingin One Pesantren One Product Mendorong Ekonomi Syariah Jatim

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim dalam pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2019 di Grand City, Rabu (6/11/2019) malam. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim berharap program one pesantren one product diberikan pendampingan oleh Bank Indonesia. Sebab, program itu berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Jatim.

Khofifah mengatakan, dia telah menandatangani Peraturan Gubernur (Pergub) tentang one pesantren one product dengan harapan bisa mempercepat geliat ekonomi syariah di 6000 lebih pesantren di Jatim.

“Mereka (pesantren) rata-rata sudah memiliki produk. Yang kami butuhkan petik, olah, kemas, dan jual. Momen FESyar ini bisa menjadi referensi untuk seluruh pesantren belajar,” katanya.

Dalam pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2019 di Grand City, Rabu (6/11/2019) malam, Khofifah juga berharap ada support dari ekosistem ekonomi syariah tentang persiapan dibangunnya Islamic Science Park di Madura Jatim.

“Kami sudah presentasi ke Bapak Presiden.
Islamic Science Park di Jatim adalah bagian dari Indonesia Science park. Kami ingin, gravitasi ekonomi syariah dunia bisa kami tarik ke Jatim,” ujar Khofifah di Grand City, Surabaya.

Selain itu, kata Khofifah, juga meminta ada perhatian tentang proses permakanan halal. Sebab, untuk membangun moral dan karakter generasi bangsa perlu merealisasikan makanan halal sejak dari prosesnya.

“Kami menyiapkan juru sembelih halal tidak hanya sapi tapi juga ayam. Karena masih ada proses persembelihan ayam yang tidak sampai putus syaraf induknya. Karena disiram air panas akhirnya mati juga. Tapi itu kategori bangkai tidak halal,” katanya.

Sementara, Dody Budi Waluyo Deputi Gubernur Bank Indonesia mengatakan, Festival Ekonomi Syariah ini merupakan kegiatan tahun ke 5. Sejak tahun 2015 kota Surabaya, Jatim selalu menjadi tuan rumah.

“Kami sengaja memilih Surabaya, karena pusat ilmu dan kegiatan syariah berada di Jatim,” katanya.

Menurut Dody, FESyar 2019 yang mrngambil tema Sinergi Membangun Ekonomi Syariah Indonesia ini bagian dari kegiatan puncak yang rangkaian sebekumnya ada di Palembang diikuti 11 ribu pengunjung dengan nilai transaksi Rp2,1 triliun. Kemudian di Banjarmasin dengan 40 ribu pengunjung dengan nilai transaksi Rp2,6 triliun.

“Di Surabaya tahun lalu bisa tembus transaksi Rp7,1 triliun rupiah. Betapa sangat besarnya potensi keuangan syariah semakin ke sini. Kami ingin acara tahunan ini bisa menjadi bagian dari kalender Syariah Global Event,” katanya. (bid/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs