Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jatim bekerja sama dengan Ithemba Design Ethik, sebuah rumah kriya di Paris, Prancis untuk membuka pasar Eropa bagi perajin Jatim.
Arumi Bachsin Ketua Dekranasda Jatim mengatakan, kerja sama itu sebenarnya untuk mengetahui peluang pasar kerajinan tangan di Eropa. Ithemba, kata Arumi, banyak bergerak di furnitur.
“Sedikit yang mereka kerjakan aksesoris dan pajangan. Nah, goal kerja sama ini, supaya pengrajin Jatim punya perspektif nilai jual yang dihargai pembeli Eropa,” katanya di Jatim Fair, Selasa (8/10/2019).
Selama ini, kata Arumi, pengrajin Jatim, atau secara umum pengrajin di Indonesia, kesulitan memasukkan produk kriya atau kerajinan tangannya ke Eropa. Ternyata, bukan karena kualitas produk yang buruk.
“Jadi lebih soal mata dan taste (rasa). Kualitas produk kita tidak jelek. Masalahnya di desain. Taste itu tidak bisa kita beli. Makanya kita kolaborasi dengan praktisi yang tinggal di sana,” ujarnya.
Amine Trabelsi Pemilik Ithemba Design Ethik Paris, Prancis di Jatim Fair, Selasa (8/10/2019). Foto: Denza suarasurabaya.net
Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur menceritakan pertemuan Tim Dekranasda Jatim dengan Ithemba Design Ethic di Paris, Prancis. Itu adalah pertemuan aji mumpung.
Beberapa waktu lalu Emil dapat undangan dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi Internasional (OECD) untuk hadir di acara tentang desentralisasi fiskal di Paris.
Mumpung OECD membiayai semua keberangkatannya, Emil membawa serta Tim Dekranasda Jatim ke Paris untuk melihat potensi kerja sama dengan sejumlah pelaku usaha di sana.
“Nah, kami ketemu dengan Ithemba ini. Alhamdulillah Tim Dekranasda bisa melanjutkan komunikasi dan mengajak Ithemba datang ke Jatim Fair, hari ini,” katanya.
Amine Trabelsi Pemilik Ithemba Design Ethik Paris, Prancis yang hadir di Jatim Fair di Surabaya menyatakan, Jawa Timur kaya akan teknik kerajinan tangan. Yang paling menarik minatnya adalah batik.
“Saya kira batik sangat menarik, termasuk produk perhiasan dan kerajinan tangan kayu. Banyak sekali yang menarik di Jawa Timur, dan kami akan mencoba mengerjakannya,” katanya.
Amine menjelaskan, Ithemba Design Ethik lebih banyak bergerak sebagai studio desain dan konsultan. Ithemba banyak memproduksi produk kerajinan tangan yang terinspirasi dari berbagai negara.
“Lalu kami promosikan produk kami ke pasar eropa. Kami juga sudah bekerja sama dengan beragam negara di Afrika dan Asia. Dan secara spesifik kami sudah bekerja sama dengan Pilipina,” ujarnya.
Emil Elestianto Dardak mengatakan, Pemprov Jatim melalui Dekranasda akan menajamkan potensi kerja sama dengan Ithemba yang akan direalisasikan pada 2020 mendatang.
“Pada kesempatan di Surabaya ini, beliau sekaligus akan berbagi informasi dan mempelajari beberapa potensi kriya di Indonesia. Tujuannya, supaya kita lebih banyak mengakses pasar ekspor,” ujarnya.(den/iss/ipg)