Jumat, 22 November 2024

Gudang Garam Investasikan Minimal Rp6 Triliun untuk Bandara Kediri

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Susanto Widyatmoko Direktur PT SDI setelah menghadiri rapat koordinasi dengan Gubernur Jatim di Grahadi, Senin (30/9/2019). Foto: Denza suarasurabaya.net

PT Surya Dhoho Investama (SDI) anak perusahaan PT Gudang Garam Persero Tbk memastikan, perusahaan rokok itu akan menginvestasikan minimal Rp6 Triliun untuk pembangunan Bandara Kediri.

“Total investasinya masih dalam proses penghitungan. Kalau estimasi, range-nya terlalu besar, ya. Sekitar minimal (Rp) 6 (triliun),” kata Susanto Widyatmoko Direktur PT SDI di Grahadi, Senin (30/9/2019).

Perusahaan itu sudah menyiapkan lahan seluas 372 hektare untuk pembangunan bandara dengan landasan pacu sepanjang 3.300 meter dan perkiraan kapasitas 15 juta penumpang per tahun itu.

“Saat ini masih ada kekurangan sekitar 17 hektare atau 4 persen. Sebenarnya ini bukan kendala. Kan, semuanya butuh waktu untuk penyelesaian,” ujarnya usai rapat koordinasi dengan Gubernur Jatim.

PT SDI, kata Susanto, sedang menyiapkan segala sesuatu supaya groundbreaking (peletakan batu pertama) Bandara Kediri bisa dilakukan pada Januari 2020 mendatang.

Sementara persiapan itu berjalan, PT SDI sedang merundingkan skema detail pembangunan bandara yang masuk proyek strategis nasional (PSN) itu dengan Kementerian Perhubungan.

“Skema detail itu, seperti rincian biaya dan lain sebagainya. Kalau penyerahannya (konsesi), nanti, sesuai peraturan perundang-undangan. Pakai skema BOT (Build Operate Transfer),” ujarnya.

Susanto memastikan, skema BOT ini sudah disepakati PT SDI bersama Pemerintah Pusat. Ditargetkan beroperasi pada 2021 mendatang, bandara itu akan dikelola pemerintah melalui PT Angkasa Pura I.

Bagi Gudang Garam, kata Susanto, proyek ini bagian dari tanggung jawab sosial kepada masyarakat Kediri. Hampir seluruh biaya pembangunan dikeluarkan oleh PT Gudang Garam Persero Tbk melalui PT SDI.

Sebelumnya, sekitar April 2019 lalu, Gudang Garam sempat mikir-mikir mau membangun Bandara Kediri karena berlakunya peraturan tentang konsesi atas pembangunan bandara.

Saat itu, PT SDI sempat menawarkan pembangunan dengan pola build-own-operate (BOO). Yang mana setelah tuntas pembangunan, bandara itu akan dimiliki dan dioperasikan sendiri oleh PT SDI.

Fattah Jassin Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim mengatakan, untuk skema BOT pembangunan Bandara Kediri ini, justru pemerintah yang akan mengembalikan bandara sepenuhnya kepada swasta.

“Nanti kembalinya ke swasta itu. Bukan ke pemerintah. Karena pemerintah tidak punya aset dalam pembangunan bandara ini,” kata Fattah ditemui setelah rapat koordinasi PT SDI dengan Gubernur Jatim.(den/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs