Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur memastikan, harga bahan pokok stabil meski waspada lonjakan harga komoditas menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020.
Drajat Irawan Kepala Disperindag Jatim mengatakan, sesuai pengalaman Nataru sebelumnya, bahan pokok yang harganya meningkat adalah telur dan tepung. Permintaan kue dan roti meningkat.
“Lainnya, sudah kami cek: tepung, telur, beras, gula, minyak goreng, daging ayam, daging sapi, cabai, bawang merah semua stabil. Kami pantau terus pergerakannya,” katanya, Jumat (13/12/2019).
Pemantauan stok bahan pokok, Drajat mengklaim, sudah dilaksanakan Disperindag Jatim dengan mendatangi dan melihat langsung ke gudang-gudang penyimpanan yang ada.
“Kemarin ada Dirjen Perdagangan dalam negeri dan Dirjen Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan mengecek langsung ke gudang. Alhamdulillah kondisinya aman,” lanjutnya.
Demi memastikan tidak ada gejolak harga menjelang Nataru ini, Disperindag akan kembali menggelar cek pasar dalam waktu dekat ini. Bila diperlukan, Drajat memastikan akan menggelar operasi pasar.
“Kalau ada pergerakan dan kenaikan harga di atas lima persen, kami akan melakukan operasi pasar. Biasanya dari Polda dan Polres juga ikut memantau harga di pasar-pasar,” kata Drajat.
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur, kata Drajat, juga sudah membuat surat edaran supaya semua bupati/wali kota se Jawa Timur menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.
Selain itu, Drajat juga mengatakan, sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga sudah mulai melakukan operasi pasar secara mandiri bila sudah ada indikasi kenaikan harga bahan pokok.
“Ada yang melakukan operasi pasar mandiri, mulai dari Bulog, PPI (Perusahaan Perdagangan Indonesia), dan banyak perusahaan-perusahaan lain yang menjadi Garda Indag,” ujarnya.(den/iss/ipg)