Sabtu, 23 November 2024

Bakso Blitar Sampai ke Hongkong

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Endang Sri Eni (dua dari kanan) pengusaha makanan asal Blitar yang telah mengekspor 200 kilogram bakso setiap minggu ke Hongkong. Foto: Denza suarasurabaya.net

Endang Sri Eni, pengusaha makanan asal Blitar, mengekspor bakso buatannya ke Hongkong. Sudah lima bulan ini baksonya turut dinikmati masyarakat Hongkong.

Eni yang menjalankan CV Patria Jaya Nusantara bersama suaminya secara rutin mengirimkan 200 kilogram bakso setiap minggunya, sejak Maret 2019 lalu.

“Penerimanya, ya, TKW-TKW di sana (Hongkong) itu. Iya, dijual lagi,” kata Eni ditemui di acara pelepasan ekspor komoditas hasil olahan pertanian di Kantor Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Selasa (16/7/2019).

Produk baksonya menjadi satu di antara beberapa komoditas olahan hasil pertanian Jatim yang dilepas ekspor oleh Ali Jamil Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian.

Sebanyak 200 kilogram bakso senilai Rp64 juta, hari ini dia kirimkan melalui Pelabuhan Tanjung Perak ke Hongkong.

“Baksonya tinggal direbus lagi di sana, dibikinkan kuah, sudah siap dimakan. Ada yang ukuran besar, ada yang ukuran kecil. Tergantung permintaan,” ujar Eni.

Tutik Komaryati Asisten Ekonomi Pembangunan Pemda Blitar yang mendampingi Eni mengaku, awalnya dia juga heran ada bakso yang diekspor.

“Harus diakui keberanian Bu Eni untuk mengekspor baksonya ke Hongkong. Kalau saya menangkap peluang, tujuan ekspornya bisa berkembang. TKI kita di Arab Saudi kan juga banyak,” katanya.

Lebih mengherankan lagi, Eni ternyata mengerjakan pembuatan bakso-bakso itu bersama suami dan satu orang tetangganya. 200 kilogram bakso itu, kata dia, bisa mereka buat hanya dalam dua hari.

Pemerintah Daerah Blitar, kata Tutik, sedang mendorong peningkatan komoditas-komoditas yang siap ekspor seperti Bakso milik Eni. Salah satu komoditas yang sedang didorong adalah tepung telur.

“Di Blitar, kapasitas produksi telur sudah mencapai 5.000 ton per hari. Nah, karena itu kami memikirkan cara agar telur ini bisa diolah dan diekspor. Rencananya menjadi tepung itu,” katanya.

Namun, rencana ini masih menunggu masuknya investor yang siap mendirikan pabrik tepung telur. Pemda Blitar sedang gencar melakukan promosi sampai ke Jakarta.

“Kementerian Koperasi dan Kemenhub sebenarnya sudah ingin memfasilitasi ekspor telur ini. Kami juga kerja sama dengan provinsi DKI Jakarta. Tapi belum cukup, telur di Blitar masih banyak,” ujarnya.

Selain telur, Pemda Blitar juga sedang menyiapkan ekspor pisang cavendish. Tutik mengatakan, saat ini sudah investor yang sudah menginvestasikan modalnya untuk pengolahan pisang jenis ini di Blitar.(den/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs