Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI resmi terpilih sebagai auditor eksternal International Maritime Organization (IMO) atau Organisasi Maritim Internasional untuk periode 2020-2023, mengalahkan dua negara lainnya, yaitu Inggris dan Italia dalam sidang IMO Assembly di London, Inggris, Jumat (29/11/2019).
Retno P. Marsudi Menteri Luar Negeri dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (30/11/2019), mengatakan Indonesia menjadi negara ASEAN pertama yang terpilih sebagai auditor eksternal IMO.
“Indonesia negara ASEAN pertama yang terpilih sebagai external auditor untuk IMO. Dari 142 negara pemilih, Indonesia mendapatkan 75 suara dan Inggris dapat 64 suara, tiga lainnya abstain,” katanya, seperti dilansir dari Antara
Pemilihan digelar dalam dua putaran, di mana pada putaran pertama pemilihan, Indonesia berhasil mengungguli Italia dan Inggris dengan perolehan suara sebesar 64 suara, dibandingkan dengan Inggris yang mendapatkan 45 suara dan Italia yang mendapatkan 24 suara.
Sementara pada pemilihan putaran kedua Indonesia akhirnya berhasil memperoleh suara mayoritas sejumlah 75 suara, di atas jumlah minimal untuk bisa terpilih, mengalahkan Inggris yang dengan perolehan 64 suara dari total 142 pemilih, di mana tiga di antaranya abstain.
Retno menceritakan Indonesia menurunkan tim yang tidak hanya terdiri atas diplomat Indonesia di London, tapi juga menarik diplomat dari Jakarta hingga diplomat senior yang dipimpin Duta Besar Rahmat Budiman untuk membantu lobi menjelang pemilihan.
Kepala BKP Agung Firman Sampurna, dalam kesempatan yang sama, menyampaikan terima kasih dan apresiasinya atas bantuan delegasi Indonesia yang telah membantu meyakinkan para anggota IMO atas terpilihnya BPK menjadi auditor eksternal organisasi tersebut.
Menurut Agung, pencapaian itu menggambarkan kompetensi BPK diakui secara internasional.
“Tapi yang lebih penting adalah ini jadi gambaran bahwa meski kita berbeda, tapi saat memutuskan menjadi satu bangsa, bersatu, kita bisa melakukan hal yang tak terduga,” katanya.
Pada tahap awal, Agung menuturkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Supreme audit Institution Ghana, auditor ekternal sebelumnya, untuk bisa memulai audit pendahuluan pada 2020 mendatang.
BPK akan memeriksa laporan keuangan dan kinerja organisasi IMO dan dua institusi pendidikan di bawah IMO, yakni World Maritime University (WMU) dan lntemational Maritime Law Institute (IMLI). Jasa pemeriksaan yang ditawarkan oleh BPK bukan hanya pemeriksaan keuangan, namun juga pemeriksaan kinetja yang tidak ditawarkan oleh negara lain.
Pencalonan BPK sebagai auditor eksternal IMO didasari oleh beberapa kelebihan lembaga itu sebagai lembaga pemeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
BPK memiliki banyak pemeriksa dengan kualiflkasi sertifikasi profesi Chartered Accountant, Certified Public Accountant, Certified Fraud Examiner, dan Certified Information System Auditor. BPK juga memiliki banyak pengalaman memeriksa/reviu sektor maritim nasional dan berpengalaman di lingkup komunitas Supreme Audit Institution (SAI) internasional.(ant/iss)